Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Mulai Uji Coba 4 Hari Kerja agar Pegawai Lebih Produktif

Kompas.com - 06/02/2024, 09:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan di Jerman memulai uji coba empat hari kerja dalam seminggu selama enam bulan yang dimulai pada Kamis (1/2/2024).

Uji coba ini akan memungkinkan karyawan di 45 perusahaan di seluruh Jerman bekerja satu hari lebih sedikit dalam seminggu dengan gaji yang sama.

Aturan itu diberlakukan di saat Jerman sedang berjuang menaikkan produktivitas di tengah pertumbuhan yang lebih lambat dan kekurangan tenaga kerja, dikutip dari Euro News.

Pada November 2017, Jerman mencapai angka produktivitas tertinggi sepanjang masa, yaitu sebesar 105,20 poin.

Produktivitas kerja di Jerman menurun

Menurut Bank Federal Jerman (Deutsche Bundesbank), setelah mencapai angka tertinggi, angka produktivitas di Jerman terus menurun meskipun angkanya masih lebih tinggi dibandingkan negara-negara besar lainnya di Eropa.

Pada November 2023, angka produktivitas Jerman dilaporkan kembali turun menjadi 95,80 poin dari sebelumnya, 96,79 poin di bulan Oktober 2023.

Para pendukung minggu kerja yang lebih pendek berharap dengan bekerja empat hari dalam seminggu akan membuat pekerja lebih bahagia dan produktif.

Beberapa dari mereka sudah mencoba sistem empat hari kerja. Menurut mereka, empat hari kerja dalam seminggu akan meningkatkan kesejahteraan dan motivasi pekerja.

Survei Forsa menemukan bahwa 71 persen orang yang bekerja di negara tersebut ingin mempunyai pilihan untuk bekerja hanya empat hari dalam seminggu.

Selain itu, lebih dari tiga perempat pekerja di Jerman yang disurvei mengatakan mereka mendukung pemerintah untuk mengeksplorasi potensi penerapan empat hari kerja.

Dari kalangan pengusaha, dua dari tiga perusahaan mendukung kebijakan empat hari kerja dalam seminggu.

Baca juga: Pejabatnya Diduga Terlibat Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kemenkominfo dan KKP


Baca juga: Mengenal SAP, Perusahaan Asal Jerman yang Diduga Suap Pejabat KKP dan Kominfo

Uji coba di beberapa negara

Dilansir dari Economic Times, kebijakan empat hari kerja pernah diuji coba di beberapa negara, seperti Amerika Serikat (AS), Kanada, Belgia, Jepang, Inggris, dan Portugal.

Belgia menjadi negara Eropa pertama yang menjadikan empat hari kerja dalam seminggu sebagai pilihan pekerja pada 2022.

Walaupun demikian, total jam kerja mingguan harus tetap sama seperti ketika lima hari kerja.

Jepang juga sudah mendorong perusahaan-perusahaan untuk menawarkan minggu kerja yang lebih pendek dengan harapan orang-orang akan menggunakan waktu tersebut lebih efisien.

Kebijakan tersebut diharapkan dapat mendorong masyarakat Jepang untuk menghabiskan uang dan memiliki anak, yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan populasi yang menua.

Menurut organisasi 4 Day Week Global, percobaan di AS dan Kanada menunjukkan adanya kemungkinan peningkatan produktivitas kerja.

Para pekerja yang ikut dalam uji coba melaporkan adanya peningkatan kesehatan fisik dan mental yang diikuti dengan tingkat kelelahan yang menurun.

Setelah uji coba tersebut, tidak ada satupun perusahaan yang berpartisipasi dalam uji coba berniat untuk kembali menerapkan lima hari seminggu.

Selain itu, uji coba empat hari kerja di Inggris juga melaporkan hal yang serupa dengan di AS dan Kanada.

Sebanyak 61 perusahaan di Inggris yang berpartisipasi dalam uji coba tersebut menunjukkan ada peningkatan produktivitas kerja dan penurunan jumlah hari sakit sebesar 65 persen.

Di Portugal, uji coba empat hari kerja menurunkan tingkat kecemasan dan masalah tidur sebesar 20 persen.

Baca juga: Perusahaan Software Jerman SAP Didenda Rp 3,4 Triliun karena Dugaan Suap Pejabat Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com