Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Butet Kertaredjasa, Seniman yang Sempat Dilaporkan karena Diduga Menghina Jokowi

Kompas.com - 05/02/2024, 20:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua umum kelompok relawan Pro Jokowi (ProJo), Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) memintanya mencabut laporan yang ditujukan kepada seniman Butet Kertaredjasa di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY).

Selain itu, Budi mengatakan bahwa Jokowi mengimbau agar relawan ProJo tidak membuat kegaduhan di publik terkait dengan kasus Butet.

“Jangan bikin ramai di publik. Saya yang jadi sasaran omongan Pak Butet saja, tidak mengadukan ke polisi, kok. Apalagi, Pak Butet itu kan kawan kita sendiri," kata Budi, dikutip dari Kompas.com, Senin (5/2/2024).

Sebelumnya, pelaporan Butet terkait dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi yang diduga dilakukan saat Hajatan Rakyat untuk Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Alun-alun Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Selasa (30/1/2024).

Laporan tersebut tertuang dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor: STTLP/114/I/2024/SPKT/Polda DIY tertanggal 30 Januari 2024 dengan pelapor Aris Widihartanto, dilansir dari Kompas.com, Selasa (30/1/2024).

Akibat kejadian tersebut, Ganjar sempat angkat bicara terkait kasus pelaporan Butet di debat kelima Pilpres 2024 pada Minggu (4/2/2024).

Dalam debat tersebut, Ganjar sempat menyinggung kasus Butet karena ingin mengkritik pemerintah.

"Kalaulah mereka kemudian berekspresi, pemerintah tidak perlu takut. Masa takut sama pentasnya Butet,” ungkap Ganjar, dikutip dari Kompas.com, Minggu (4/2/2024).

Lalu, siapakah sosok Butet Kertaredjasa?

Baca juga: Menteri dari PDI-P Diisukan Akan Mundur, Berikut Daftar Menteri Jokowi dan Asal Partainya


Baca juga: Guru Besar Ramai-ramai Kritik Jokowi, Begini Respons Kubu Amin, TPN, TKN, dan Istana

Profil Butet Kertaredjasa

Dikutip dari laman Artjog, Butet Kertaredjasa merupakan seniman asal Yogyakarta yang lahir pada 1961.

Ia pernah menempuh pendidikan di STSRI ASRI (sekarang Institut Seni Indonesia) jurusan seni rupa.

Selain itu, ia merupakan putra dari koreografer sekaligus seniman Indonesia, Bagong Kassudiardjo, dilansir dari laman resmi Festival Film Indonesia.

Saat ini, Butet tercatat sebagai Ketua Yayasan Bagong Kussudiardja yang terletak di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kariernya sebagai aktor dimulai sejak 1980-an yang berawal dari pertunjukan teater.

Ia mementaskan berbagai pertunjukan yang rata-rata ditulis oleh Indra Tranggono dan Agus Noor, seperti Lidah Pingsan (1997), Lidah Masih Pingsan (1998), Kompi Susu (1998), dan Mayat Terhormat (2003).

Butet terkenal karena penampilannya di pentas teatrikal yang mengandung pesan kritik satir namun jenaka.

Butet juga semakin terkenal ketika ia disebut sebagai raja monolog oleh Y.B. Mangunwijaya di esai yang diterbitkan oleh Harian Kompas pada 1998.

Baca juga: Media Asing Soroti Sinyal Jokowi yang Dukung Prabowo di Pilpres 2024

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com