Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Profil Butet Kertaredjasa, Seniman yang Sempat Dilaporkan karena Diduga Menghina Jokowi

KOMPAS.com - Ketua umum kelompok relawan Pro Jokowi (ProJo), Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) memintanya mencabut laporan yang ditujukan kepada seniman Butet Kertaredjasa di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY).

Selain itu, Budi mengatakan bahwa Jokowi mengimbau agar relawan ProJo tidak membuat kegaduhan di publik terkait dengan kasus Butet.

“Jangan bikin ramai di publik. Saya yang jadi sasaran omongan Pak Butet saja, tidak mengadukan ke polisi, kok. Apalagi, Pak Butet itu kan kawan kita sendiri," kata Budi, dikutip dari Kompas.com, Senin (5/2/2024).

Sebelumnya, pelaporan Butet terkait dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi yang diduga dilakukan saat Hajatan Rakyat untuk Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Alun-alun Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Selasa (30/1/2024).

Laporan tersebut tertuang dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor: STTLP/114/I/2024/SPKT/Polda DIY tertanggal 30 Januari 2024 dengan pelapor Aris Widihartanto, dilansir dari Kompas.com, Selasa (30/1/2024).

Akibat kejadian tersebut, Ganjar sempat angkat bicara terkait kasus pelaporan Butet di debat kelima Pilpres 2024 pada Minggu (4/2/2024).

Dalam debat tersebut, Ganjar sempat menyinggung kasus Butet karena ingin mengkritik pemerintah.

"Kalaulah mereka kemudian berekspresi, pemerintah tidak perlu takut. Masa takut sama pentasnya Butet,” ungkap Ganjar, dikutip dari Kompas.com, Minggu (4/2/2024).

Lalu, siapakah sosok Butet Kertaredjasa?

Profil Butet Kertaredjasa

Dikutip dari laman Artjog, Butet Kertaredjasa merupakan seniman asal Yogyakarta yang lahir pada 1961.

Ia pernah menempuh pendidikan di STSRI ASRI (sekarang Institut Seni Indonesia) jurusan seni rupa.

Selain itu, ia merupakan putra dari koreografer sekaligus seniman Indonesia, Bagong Kassudiardjo, dilansir dari laman resmi Festival Film Indonesia.

Saat ini, Butet tercatat sebagai Ketua Yayasan Bagong Kussudiardja yang terletak di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kariernya sebagai aktor dimulai sejak 1980-an yang berawal dari pertunjukan teater.

Ia mementaskan berbagai pertunjukan yang rata-rata ditulis oleh Indra Tranggono dan Agus Noor, seperti Lidah Pingsan (1997), Lidah Masih Pingsan (1998), Kompi Susu (1998), dan Mayat Terhormat (2003).

Butet terkenal karena penampilannya di pentas teatrikal yang mengandung pesan kritik satir namun jenaka.

Butet juga semakin terkenal ketika ia disebut sebagai raja monolog oleh Y.B. Mangunwijaya di esai yang diterbitkan oleh Harian Kompas pada 1998.


Sering memerankan tokoh sebagai presiden

Nama Butet Kertaredjasa semakin terkenal ketika ia mementaskan teater dengan judul Dhemit di Teater Gandrik, Yogyakarta pada 1988.

Pada acara tersebut, ia menirukan suara dan logat khas presiden yang berkuasa saat itu, Soeharto.

Setelah pementasan terkenal tersebut, ia sering menirukan suara Soeharto menjelang Reformasi 1998.

Saking terkenalnya, genre teater monolog pada masa itu diidentikkan oleh banyak orang sebagai ''meniru suara Soeharto''.

Tak hanya Soeharto, Butet juga pernah memerankan tokoh presiden Indonesia lainnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Namun, ia mengganti nama SBY menjadi Si Butet Yogya dan dilakukan dalam acara Republik Mimpi di Metro TV.

(Sumber: Kompas.com/Dian Erika Nugraheny, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Khairina, Novianti Setuningsih, Sari Hardiyanto)

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/05/200000365/profil-butet-kertaredjasa-seniman-yang-sempat-dilaporkan-karena-diduga

Terkini Lainnya

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke