KOMPAS.com - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD tampil mengenakan jaket varsity dalam debat kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024).
Deputi Kanal Media Tim Pemenangan Nasional (TKN) Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra mengatakan, jaket varsity Ganjar dipilih sebagai pakaian yang identik dengan mahasiswa. Ini sesuai dengan salah satu tema debat, yakni pendidikan.
"Mengenakan jaket varsity yang khas mahasiswa itu memberikan penjiwaan lebih pada Mas Ganjar, karena pada tema debat pamungkas ini, Mas Ganjar akan banyak membahas tentang masa depan sumber daya manusia (SDM), masa depan anak muda generasi penerus kita,” katanya, diberitakan Kompas.com, Minggu (4/2/2024).
Baca juga: Disinggung Ganjar Pranowo Saat Debat, Apa Itu Program Bolpen?
Menurutnya, jaket varsity Ganjar merupakan simbol apresiasi bagi para akademisi dari berbagai perguruan tinggi yang mendorong penegakan demokrasi jelang Pilpres 2024.
Varsity yang dibuat di Bandung itu juga dihias dengan patch yang menunjukkan program kerja Ganjar-Mahfud.
Lalu, bagaimana sejarah jaket varsity sehingga diidentikan dengan mahasiswa?
Baca juga: Solusi Anies dan Ganjar atas Praktik Pinjol untuk Bayar UKT di Kampus
Dikutip dari Collateral, jaket varsity berawal dari seragam yang dipakai tim bisbol Harvard University pada 1865.
Seragam ini tidak berbentuk jaket seperti sekarang, melainkan sweater berbahan wol yang tebal. Untuk memberikan identitas tim, huruf "H" disulam di bagian dada seragam tersebut.
Jaket tersebut awalnya hanya dipakai oleh pemain inti di tim bisbol. Sementara pemain di bangku cadangan dan jarang bertanding wajib mengembalikannya di akhir musim kompetisi.
Pada 1891, para pemain mulai sering memakai kaus hitam di luar lapangan. Karenanya, muncul jumper dan kardigan yang seragam untuk menunjukkan kebanggaan pada almamater.
Tak hanya pemain inti, setiap pemain bisbol dapat memakai pakaian tersebut.
Pada 1930, muncul jaket universitas dengan desain seperti jaket varsity saat ini. Jaket tersebut berupa pakaian tebal dari wol dengan lengan panjang dan bertuliskan nama universitas.
Penggunaan jaket varsity berkembang di luar Harvard University. Kampus lain seperti Yale, University of Pennsylvania, dan Dartmouth College juga ikut merilis jaket serupa.
Pada 1980-an, jaket varsity semakin populer sejak kemunculan waralaba olahraga di Amerika yang memproduksinya secara massal. Selain para atlet bisbol, pemain sepak bola dan basket juga membuat jaket varsity.
Baca juga: Apa Itu One Health yang Disebut Ganjar Jadi Upaya Preventif Kesehatan?