Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikenakan Ganjar dalam Debat Kelima Pilpres 2024, Berikut Sejarah Jaket Varsity

Kompas.com - 05/02/2024, 18:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD tampil mengenakan jaket varsity dalam debat kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024).

Deputi Kanal Media Tim Pemenangan Nasional (TKN) Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra mengatakan, jaket varsity Ganjar dipilih sebagai pakaian yang identik dengan mahasiswa. Ini sesuai dengan salah satu tema debat, yakni pendidikan.

"Mengenakan jaket varsity yang khas mahasiswa itu memberikan penjiwaan lebih pada Mas Ganjar, karena pada tema debat pamungkas ini, Mas Ganjar akan banyak membahas tentang masa depan sumber daya manusia (SDM), masa depan anak muda generasi penerus kita,” katanya, diberitakan Kompas.com, Minggu (4/2/2024).

Baca juga: Disinggung Ganjar Pranowo Saat Debat, Apa Itu Program Bolpen?


Menurutnya, jaket varsity Ganjar merupakan simbol apresiasi bagi para akademisi dari berbagai perguruan tinggi yang mendorong penegakan demokrasi jelang Pilpres 2024.

Varsity yang dibuat di Bandung itu juga dihias dengan patch yang menunjukkan program kerja Ganjar-Mahfud.

Lalu, bagaimana sejarah jaket varsity sehingga diidentikan dengan mahasiswa?

Baca juga: Solusi Anies dan Ganjar atas Praktik Pinjol untuk Bayar UKT di Kampus

Sejarah perkembangan jaket varsity

Dikutip dari Collateral, jaket varsity berawal dari seragam yang dipakai tim bisbol Harvard University pada 1865.

Seragam ini tidak berbentuk jaket seperti sekarang, melainkan sweater berbahan wol yang tebal. Untuk memberikan identitas tim, huruf "H" disulam di bagian dada seragam tersebut.

Jaket tersebut awalnya hanya dipakai oleh pemain inti di tim bisbol. Sementara pemain di bangku cadangan dan jarang bertanding wajib mengembalikannya di akhir musim kompetisi.

Pada 1891, para pemain mulai sering memakai kaus hitam di luar lapangan. Karenanya, muncul jumper dan kardigan yang seragam untuk menunjukkan kebanggaan pada almamater.

Tak hanya pemain inti, setiap pemain bisbol dapat memakai pakaian tersebut.

Pada 1930, muncul jaket universitas dengan desain seperti jaket varsity saat ini. Jaket tersebut berupa pakaian tebal dari wol dengan lengan panjang dan bertuliskan nama universitas.

Penggunaan jaket varsity berkembang di luar Harvard University. Kampus lain seperti Yale, University of Pennsylvania, dan Dartmouth College juga ikut merilis jaket serupa.

Pada 1980-an, jaket varsity semakin populer sejak kemunculan waralaba olahraga di Amerika yang memproduksinya secara massal. Selain para atlet bisbol, pemain sepak bola dan basket juga membuat jaket varsity.

Baca juga: Apa Itu One Health yang Disebut Ganjar Jadi Upaya Preventif Kesehatan?

Dipopulerkan artis dan musisi

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan pandangannya saat debat kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). Debat kali ini bertemakan kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan pandangannya saat debat kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). Debat kali ini bertemakan kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Dilansir dari The Wall Street Journal (1/4/2022), jaket varsity semakin populer setelah dipakai aktor Ron Howard dalam serial televisi Happy Days pada 1970-an.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com