Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kebiasaan yang Bisa Memicu Kanker di Usia Muda, Harus Diwaspadai

Kompas.com - 05/02/2024, 19:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kanker merupakan penyakit yang mematikan. Menurut Kementerian Kesehatan, kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol dan berpotensi menyebar ke bagian tubuh lain.

Kanker merupakan penyakit tidak menular yang disebabkan oleh sel atau jaringan tidak normal yang dapat berkembang

Dikutip dari laman Kemenkes RI, kanker merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di seluruh dunia setelah stroke dan serangan jantung.

Disebutkan, sebanyak 90-95 persen kasus kanker disebabkan faktor lingkungan dan 5-10 persen karena faktor genetik.

Sementara menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada 2022 diperkirakan terdapat 20 juta kasus kanker di seluruh dunia.

Oleh karena itu, untuk mencegah munculnya risiko penyakit kanker, masyarakat penting untuk mengetahui sejumlah kebiasaan yang dapat memicu munculnya penyakit kanker

Baca juga: Kanker Payudara Bisa Terjadi pada Pria, Kenali 7 Tandanya Berikut Ini


Baca juga: 75 Ucapan dan Twibbon Hari Kanker Sedunia 4 Februari 2024

Kebiasaan sehari-hari yang dapat memicu kanker

Dikutip dari sejumlah sumber, berikut ini beberapa kebiasaan yang dapat memicu munculnya faktor risiko kanker. 

1. Merokok

Menurut American Cancer Society (ACS), 85–90 persen kematian akibat kanker paru-paru disebabkan oleh merokok.

Asap rokok mengandung sekitar 7.000 bahan kimia, salah satunya adalah karsinogen. Zat karsinogen merupakan senyawa berbahaya yang dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker paru-paru pada perokok aktif dan pasif.

Merokok juga dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Rokok mengandung zat nikotin yang dapat bekerja sebagai racun atau detox. Racun ini akan menyerang mulut sehingga mulut kehilangan filterisasinya dan sel kanker menjadi radikal.

Tak hanya itu, merokok juga dapat menyebabkan kanker kandung kemih, kanker serviks, kanker kerongkongan, kanker pencernaan, dan kanker ginjal.

Mengonsumsi alkohol dan merokok secara berlebihan dapat menimbulkan penyakit paru dan gangguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku

Baca juga: Sejarah dan Ucapan Hari Kanker Sedunia 2024

2. Obesitas

Menurut Kementerian Kesehatan, obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit kanker. Obesitas juga dapat menyebabkan 30 persen risiko terjadinya kanker.

Obesitas dapat meningkatkan kadar insulin dalam darah dan memperpanjang durasi kerja insulin-like growth factor-1 (IGF-1). Selain itu, obesitas juga dapat menyebabkan penumpukan lemak yang berlebihan. Lemak ini dapat menyumbat tipe sel khusus yang digunakan tubuh untuk melawan kanker.

Selain itu, obesitas juga dapat menyebabkan dampak kesehatan yang buruk, seperti:

  • Kanker payudara
  • Kanker usus besar dan kelenjar prostat
  • Asma
  • Perlemakan hati
  • Penyakit kandung empedu
  • Sleep apnea atau henti napas waktu tidur
  • Diabetes
  • Hipertensi
  • Stroke
  • Jantung. 

Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama.

Untuk menangani obesitas, dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat seperti berjalan 20-30 menit sehari dan mengurangi konsumsi makanan cepat saji (fast food).

Baca juga: Hari Kanker Sedunia 4 Februari 2024: Tema, Ucapan, dan Link Twibbon

3. Konsumsi alkohol

Dikutip dari Kemenkes, konsumisu alkohol bertanggung jawab atas 5,8 persen dari semua kematian akibat kanker tahun 2012.

Sebuah studi terbaru mengaitkan alkohol dengan tujuh macam kanker. Dikutip dari jurnal Addiction, para peneliti dari University of Otago di Selandia Baru mengatakan alkohol memiliki hubungan kausal dengan kanker orofaring (bagian tengah tenggorokan), laring (tenggorokan), esofagus (kerongkongan), hati, usus besar, rektum dan payudara perempuan.

Studi ini berskala besar, mencakup 10 tahun data global yang dikumpulkan oleh kelompok-kelompok seperti Dana Riset Kanker Dunia dan Institut Riset Kanker Amerika serta Badan Internasional untuk Riset Kanker.

Risiko kanker karena alkohol tertinggi di kalangan peminum berat, namun berdampak juga pada peminum ringan dan moderat. 

"Kita tahu bahwa sembilan dari 10 orang tidak menyadari adanya kaitan antara alkohol dan kanker, dan studi ini merupakan pengingat yang jelas adanya bukti kuat yang mengaitkan keduanya," ujar Jana Witt dari Cancer Research UK dikutip dari The Guardian.

Halaman:

Terkini Lainnya

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com