Data juga menunjukkan perempuan lebih mungkin terkena dampak dari jam makan terlambat dibandingkan laki-laki. Namun, studi ini diikuti lebih banyak partisipa perempuan.
Meski begitu, kesehatan laki-laki cenderung lebih tergantung pada aktivitas di pagi hari. Semakin lama mereka telat sarapan, semakin tinggi risiko penyakit jantung koroner yang dialami.
Dilansir dari Body and Soul, orang yang makan lebih malam juga berisiko memiliki konsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang makan lebih awal.
Ini karena mereka lebih banyak pesta minuman keras, tidur lebih larut malam, dan lebih sering berganti-ganti waktu makan dalam seminggu.
Baca juga: Studi Jelaskan Alasan Laki-laki Lebih Baik dalam Membaca Peta Dibanding Perempuan
Sementara itu, dokter Dana Cohen mengatakan makan malam paling baik dilakukan antara jam 5 sore dan 7 malam. Jika makan terlambat, sebaiknya lebih sedikit makanan yang dikonsumsi.
Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah waktu antara makan malam dan tidur. Saat terlambat makan malam, sebaiknya jangan langsung tidur usai makan.
Studi yang sama membuktikan, risiko penyakit kardiovaskular berpotensi lebih tinggi terjadi ketika jarak waktu antara jam makan malam dan jam tidur lebih pendek.
Sebaliknya, risiko penyakit tersebut makn berkurang ketika jarak waktu makan malam dan tidur lebih panjang.
Karena itu, sebaiknya makan makanan yang seimbang lebih awal di malam hari dan segera sarapan yang sehat setelah bangun tidur.
https://www.mensjournal.com/news/study-eating-late-dinner-significantly-increases-stroke-risk
https://www.diabetes.co.uk/2023/news/dec/how-late-dinners-may-raise-stroke-risk-by-28.html
https://www.bodyandsoul.com.au/nutrition/late-dinner-risk-of-stroke/news-story/cd9f3ccc307878d761523ec81a874124