KOMPAS.com - Elwizan Aminuddin, dokter gadungan yang pernah jadi dokter tim nasional (timnas) Indonesia dan klub PSS Sleman akhirnya tertangkap setelah buron dua tahun.
Dokter gadungan Elwizan Aminuddin ditangkap oleh Polres Sleman saat pulang ke rumahnya di Cibodas, Tangerang, Banteng pada Rabu (24/1/2024).
"Atas partisipasi masyarakat kami berhasil melakukan penangkapan terhadap salah satu tersangka atas kegiatan pemalsuan dokumen yang seolah-olah dia seorang dokter," ujar Kapolresta Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi, diberitakan Kompas.com (31/1/2024).
Yuswanto menjelaskan, pihaknya mendapatkan laporan adanya dokter gadungan yang pernah bekerja di sejumlah tim sepak bola pada 3 Desember 2021.
Polresta Sleman lalu memutuskan akan memanggil Elwizan sebagai terlapor. Namun, dia tidak pernah hadir sehingga dimasukkan ke daftar pencarian orang (DPO). Dokter gadungan itu akhirnya ditangkap setelah dua tahun buron.
Baca juga: Alasan Kenapa Timnas Indonesia Pakai Lambang Garuda Bukan Logo PSSI?
Berikut sejumlah fakta dari dokter gadungan Elwizan Aminuddin yang akhirnya ditangkap usai menjadi buron selama dua tahun.
Penipuan oleh dokter gadungan ini terkuak saat dia sedang menjadi dokter tim PSS Sleman.
Elwizan Aminuddin sebelumnya mendaftar ke PSS Sleman sebagai dokter dengan ijazah Universitas Syah Kuala Banda Aceh. Dia kemudian diterima di PSS Sleman.
Pada 2020, dia mendapatkan gaji sebesar Rp15 juta ditambah bonus per bulan sebagai dokter di PSS Sleman. Setahun kemudian, gaji beserta bonus yang didapatkannya bertambah menjadi Rp25 juta.
Penipuan Elwizan terbongkar saat warganet mengaku tak menemukan nama Elwizan dalam daftar lulusan Universitas Syiah Kuala.
Identitas Elwizan Aminuddin sebagai lulusan dokter mulai diragukan sejak muncul cuitan seorang kardiolog bernama Muhammad Iqbal Amin lewat akun Twitter-nya @iqbalamin89.
Dikutip dari Kompas.com (4/12/2021), Elwizan diyakini tidak terdaftar di Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), atau Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti).
Informasi itu membuat PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), selaku operator kompetisi Liga 1 tempat PSS Sleman bertanding, melakukan penyelidikan bersama Satgas Covid-19 LIB.
Berdasarkan penelusuran, Elwizan Aminuddin terbukti tidak memiliki ijazah kedokteran yang resmi. PT LIB melaporkan temuan itu ke Pihak Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
PSS Sleman ikut melakukan penelusuran terkait hal tersebut. Setelah terbukti dokter gadungan, klub tersebut melaporkan Elwizan ke Polres Sleman.
Baca juga: Timnas Indonesia Lolos ke 16 Besar Piala Asia untuk Kali Pertama, Apakah PSSI Siapkan Bonus?
Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian menjelaskan motif dan cara Elwizan memalsukan identitasnya dalam jumpa pers di Mapolresta Sleman, Selasa (30/01/2024).
Riski menjelaskan, Elwizan memalsukan ijazah dokter dengan cara sederhana. Dia awalnya mengunduh ijazah dari Universitas Syah Kuala Banda Aceh melalui Google. Ijazah tersebut kemudian diedit.
"Dia download, dia edit. Dimasukan, diubah nama, dan dimasukan fotonya," ungkapnya, dilansir dari Kompas.com (31/1/2024).
Ijazah palsu tersebut menjadi modal bagi Elwizan untuk melamar menjadi dokter di klub sepak bola lain yang bermain di Liga Indonesia. Selama bekerja, dia mengandalkan Google untuk melakukan penanganan medis kepada setiap pemain yang mengalami cedera.
Riski mengungkapkan, Elwizan melakukan penipuan menjadi dokter gadungan karena motif ekonomi.