Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Dokter Gadungan Elwizan, Hampir Bikin Ernando Pensiun Dini

Kompas.com - 31/01/2024, 19:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.comElwizan Aminuddin, dokter gadungan yang pernah jadi dokter tim nasional (timnas) Indonesia dan klub PSS Sleman akhirnya tertangkap setelah buron dua tahun.

Dokter gadungan Elwizan Aminuddin ditangkap oleh Polres Sleman saat pulang ke rumahnya di Cibodas, Tangerang, Banteng pada Rabu (24/1/2024).

"Atas partisipasi masyarakat kami berhasil melakukan penangkapan terhadap salah satu tersangka atas kegiatan pemalsuan dokumen yang seolah-olah dia seorang dokter," ujar Kapolresta Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi, diberitakan Kompas.com (31/1/2024).

Yuswanto menjelaskan, pihaknya mendapatkan laporan adanya dokter gadungan yang pernah bekerja di sejumlah tim sepak bola pada 3 Desember 2021. 

Polresta Sleman lalu memutuskan akan memanggil Elwizan sebagai terlapor. Namun, dia tidak pernah hadir sehingga dimasukkan ke daftar pencarian orang (DPO). Dokter gadungan itu akhirnya ditangkap setelah dua tahun buron.

Baca juga: Alasan Kenapa Timnas Indonesia Pakai Lambang Garuda Bukan Logo PSSI?


Fakta dokter gadungan Elwizan Aminuddin

Berikut sejumlah fakta dari dokter gadungan Elwizan Aminuddin yang akhirnya ditangkap usai menjadi buron selama dua tahun.

1. Dapat puluhan juta di PSS Sleman

Penipuan oleh dokter gadungan ini terkuak saat dia sedang menjadi dokter tim PSS Sleman. 

Elwizan Aminuddin sebelumnya mendaftar ke PSS Sleman sebagai dokter dengan ijazah Universitas Syah Kuala Banda Aceh. Dia kemudian diterima di PSS Sleman.

Pada 2020, dia mendapatkan gaji sebesar Rp15 juta ditambah bonus per bulan sebagai dokter di PSS Sleman. Setahun kemudian, gaji beserta bonus yang didapatkannya bertambah menjadi Rp25 juta.

Penipuan Elwizan terbongkar saat warganet mengaku tak menemukan nama Elwizan dalam daftar lulusan Universitas Syiah Kuala. 

2. Ketahuan ijazah palsu

Identitas Elwizan Aminuddin sebagai lulusan dokter mulai diragukan sejak muncul cuitan seorang kardiolog bernama Muhammad Iqbal Amin lewat akun Twitter-nya @iqbalamin89.

Dikutip dari Kompas.com (4/12/2021), Elwizan diyakini tidak terdaftar di Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), atau Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti).

Informasi itu membuat PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), selaku operator kompetisi Liga 1 tempat PSS Sleman bertanding, melakukan penyelidikan bersama Satgas Covid-19 LIB.

Berdasarkan penelusuran, Elwizan Aminuddin terbukti tidak memiliki ijazah kedokteran yang resmi. PT LIB melaporkan temuan itu ke Pihak Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

PSS Sleman ikut melakukan penelusuran terkait hal tersebut. Setelah terbukti dokter gadungan, klub tersebut melaporkan Elwizan ke Polres Sleman.

Baca juga: Timnas Indonesia Lolos ke 16 Besar Piala Asia untuk Kali Pertama, Apakah PSSI Siapkan Bonus?

3. Cara palsukan identitas

Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian menjelaskan motif dan cara Elwizan memalsukan identitasnya dalam jumpa pers di Mapolresta Sleman, Selasa (30/01/2024).

Riski menjelaskan, Elwizan memalsukan ijazah dokter dengan cara sederhana. Dia awalnya mengunduh ijazah dari Universitas Syah Kuala Banda Aceh melalui Google. Ijazah tersebut kemudian diedit.

"Dia download, dia edit. Dimasukan, diubah nama, dan dimasukan fotonya," ungkapnya, dilansir dari Kompas.com (31/1/2024).

Ijazah palsu tersebut menjadi modal bagi Elwizan untuk melamar menjadi dokter di klub sepak bola lain yang bermain di Liga Indonesia. Selama bekerja, dia mengandalkan Google untuk melakukan penanganan medis kepada setiap pemain yang mengalami cedera.

Riski mengungkapkan, Elwizan melakukan penipuan menjadi dokter gadungan karena motif ekonomi.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com