Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Australia Hadapi Ancaman Invasi 200 Juta Kodok Beracun yang Bisa Bunuh Buaya...

Kompas.com - 28/01/2024, 21:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Pembasmian

Sebagian besar, pertempuran melawan kodok tebu dilakukan oleh pejuang ekologi setempat yang mengenakan sarung tangan karet untuk mencari kodok dewasa.

Metode pemberantasan kodok yang lebih efisien telah ditemukan dengan menargetkan berudu yang menetas dari cengkeraman hingga 30.000 telur.

Ini adalah hasil kerja kolaboratif dari ahli kimia produk alami dari University of Queensland, Profesor Rob Capon, dan Profesor Rick Shine, ahli biologi evolusi dan ekologi dari Macquarie University.

Metode yang disarankan untuk membunuh berudu dan kodok tebu dewasa di Australia adalah dengan memasukkannya ke dalam lemari es selama 24 jam, kemudian membekukannya selama satu atau dua hari sebelum membuangnya ke tempat sampah.

Baca juga: Ramai Diperbincangkan, Benarkah Australia Aman dari Gempa Bumi?

Untuk alasan yang jelas, membunuh berudu kodok tebu secara massal jauh lebih efisien daripada membunuh kecebong kodok dewasa.

Namun ia mengakui bahwa memusnahkan kodok tebu di Australia adalah tugas yang mustahil.

“Perangkap kecebong adalah cara yang sangat baik untuk memberantas kodok karena jika Anda dapat menangkap kodok dewasa dan mengeluarkan kecebongnya, Anda mempunyai penyangga yang lebih besar untuk generasi berikutnya,” kata Capon.

“Tetapi Australia adalah negara yang besar. Ada banyak tempat di mana kodok hidup dengan bahagia dan tidak ada orang yang melakukan perangkap kecebong atau pembasmian kodok," sambungnya.

Baca juga: Peternak Australia Bagi-bagi Domba Gratis, Apa yang Terjadi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com