Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Ahli soal Undur-undur untuk Obat Diabetes Alami

Kompas.com - 27/01/2024, 06:30 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah orang percaya, manfaat undur-undur darat bisa membantu mengobati diabetes secara alami. 

Untuk diketahui, undur-undur atau Myrmeleon Sp adalah serangga yang hidup di tanah berpasir. Serangga yang dikenal dengan Antlion ini biasanya berjalan mundur.

Lantas, benarkah undur-undur bisa digunakan sebagai obat diabetes alami? Simak penjelasan pakar berikut ini.   

Baca juga: Rutin Minum Obat Diabetes Disebut Bikin Ginjal Rusak, Benarkah?

Pendapat ahli soal undur-undur untuk diabetes

Guru Besar Farmasi dan Farmasi Klinik Universitas Gadjah Mada Prof. apt. Zullies Ikawati, Ph.D menjelaskan, hingga kini belum ada penelitian ilmiah sahih yang bisa membuktikan manfaat undur-undur untuk obat diabetes pada manusia. 

"Sejauh ini yang saya telusuri baru ada penelitian pada hewan mencit (hewan uji). Saya belum pernah menemukan penelitian yang dilakukan pada manusia terkait efek undur-undur untuk diabetes," jelas Zullies, saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/1/2024).

Lebih lanjut Zullies menyampaikan, selama ini banyak klaim beberapa bahan alami bisa menjadi obat untuk menurunkan risiko diabetes.

Akan tetapi, ia mengingatkan, bahan alami tersebut belum tentu bisa menyembuhkan atau mengobati diabetes.

"Tergantung keparahannya dan potensi dari obat tradisionalnya, yang penting harus dicek secara rutin kadar gula darahnya, apakah kadar gula darahnya pada rentang normal atau tidak," kata Zullies.

Zullies menerangkan, penyakit diabetes adalah penyakit degeneratif. Artinya, penyakit ini terjadi karena penurunan fungsi tubuh dan kelenjar pankreas untuk menghasilkan hormon insulin.

"Jadi penyakit diabetes melitus itu terjadi kekurangan insulin," jelasnya.

Untuk diketahui, insulin adalah hormon penting yang membantu mengontrol gula masuk ke dalam sel-sel yang membutuhkan energi, misalnya sel-sel otot.

Apabila produksi insulin berkurang, maka gula akan tetap tertinggal di dalam darah, sehingga kadar gula darahnya akan tinggi.

Kondisi ini bisa semakin parah jika asupan makanan yang dikonsumsi banyak mengandung gula tambahan.

"Diabetes itu asalnya bukan dari asupan gula. Tetapi bisa dari keturunan, gaya hidup kurang gerak, obesitas, juga faktor usia. Asupa gula itu makin meningkatkan risiko diabetes," tutur Zullies.

Baca juga: Obat Diabetes Digunakan untuk Menurunkan Berat Badan, Adakah Efek Sampingnya?

 

Pendapat ahli farmakologi hewan

Senada dengan Zullies, ahli farmakologi hewan Universitas Airlangga Prof Lazuardi juga menyebutkan, tidak benar undur-undur bisa jadi obat diabetes alami. 

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Kata 'Duit' Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Kata "Duit" Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Tren
Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Tren
Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Tren
Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tren
Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Tren
Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Tren
Hiu Paus Gorontalo Menghilang karena Takut Orca, Apakah Akan Kembali?

Hiu Paus Gorontalo Menghilang karena Takut Orca, Apakah Akan Kembali?

Tren
Resmi, Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Selama Juni 2024

Resmi, Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Selama Juni 2024

Tren
Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Tren
Sempat Menjadi Satu Kesatuan, Mengapa Korea Pecah Menjadi Dua Negara?

Sempat Menjadi Satu Kesatuan, Mengapa Korea Pecah Menjadi Dua Negara?

Tren
Ini Harga BBM, Elpiji, dan Tarif Listrik yang Berlaku mulai 1 Juni 2024

Ini Harga BBM, Elpiji, dan Tarif Listrik yang Berlaku mulai 1 Juni 2024

Tren
Cara Cek Saldo Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan lewat Aplikasi Jamsostek Mobile

Cara Cek Saldo Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan lewat Aplikasi Jamsostek Mobile

Tren
Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Juni 2024

Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Juni 2024

Tren
4 Jenis Ikan Tinggi Histamin, Waspadai Potensi Keracunan Makanan

4 Jenis Ikan Tinggi Histamin, Waspadai Potensi Keracunan Makanan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com