Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi jika Konsumsi Kalsium Berlebihan?

Kompas.com - 23/01/2024, 13:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kalsium adalah salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan manusia agar tetap sehat.

Manfaat utama dari kalsium adalah menjaga pertumbuhan dan pemeliharaan tulang serta gigi, sehingga terhindar dari berbagai penyakit.

Dilansir dari Cleveland Clinic, kalsium bisa didapatkan dengan meminum susu atau suplemen kesehatan yang banyak dijual di pasaran.

Selain itu, peningkatan kalsium di dalam tubuh juga dipengaruhi oleh vitamin A dan vitamin D dosis tinggi.

Sebagian besar kalsium di dalam tubuh akan disimpan ke tulang dan darah. Diketahui, kalsium dalam darah berguna untuk membantu melancarkan peredaran darah, serta mendukung kerja saraf dan otot.

Namun, apa jadinya jika seseorang mengonsumsi kalsium berlebihan?

Baca juga: 4 Manfaat Susu Cokelat, Tinggi Kalsium dan Protein

Ini yang terjadi jika konsumsi kalsium berlebihan

Jika seseorang mengonsumsi terlalu banyak kalsium, akan timbul sebuah masalah kesehatan bernama hiperkalsemia.

Hiperkalsemia adalah suatu kondisi ketika kadar kalsium dalam darah berada di atas batas normal.

Kondisi ini dapat bersifat ringan atau berat. Dalam beberapa kasus bahkan bisa sampai akut (jangka panjang) dan kronis (seumur hidup).

Jika tidak dicegah atau segera diatasi, kondisi bisa berakibat serius karena menimbulkan sejumlah masalah atau penyakit pada organ tubuh lain. 

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Mengonsumsi Vitamin E Setiap Hari?

Penyakit yang timbul dari konsumsi kalsium berlebihan

Seseorang yang menerima asupan kalsium terlalu banyak, akan berpotensi mengalami sejumlah masalah kesehatan yang cukup serius.

Penyakit tersebut sebagai akibat atau gejala hiperkalsemia yang diderita oleh seseorang.

Dikutip dari Mayo Clinic, berikut sejumlah penyakit yang disebabkan oleh konsumsi kalsium berlebihan:

  • Masalah ginjal, karena dipaksa bekerja lebih keras untuk menyaring kalsium sehingga timbul rasa haus berlebihan dan dan sering buang air kecil
  • Sakit perut, mual, muntah, diare, dan sembelit
  • Nyeri tulang, karena justru kalsium dilepaskan terlalu banyak dari tulang
  • Otot menjadi lemah atau kaku
  • Mengganggu cara kerja otak, sehingga timbul rasa bingung, lesu, kelelahan, masalah ingatan, mudah tersinggung, bahkan depresi
  • Mengganggu fungsi jantung, seperti berdebar terlalu cepat, pingsan, aritmia, dan masalah lainnya, meski jarang terjadi.

Baca juga: 7 Obat yang Tidak Boleh Diminum Bersama Susu, Apa Saja?

Batas asupan kalsium per hari

Batas atau rekomendasi mengonsumsi kalsium per hari bergantung dengan umur seseorang.

Dilansir dari NIH, rincian rekomendasi asupan kalsium per hari sebagai berikut:

  • Bayi 0-6 tahun: 200 miligram (mg)
  • Bayi 7-12 bulan: 260 mg
  • Bayi 1-3 tahun: 700 mg
  • Anak 4-8 tahun: 1.000 mg
  • Anak 9-13 tahun: 1.300 mg
  • Remaja 14-18 tahun: 1.300 mg
  • Dewasa 19-50 tahun: 1.000 mg
  • Pria dewasa 51-70 tahun: 1.000 mg
  • Wanita dewasa 51-70 tahun: 1.200 mg
  • Dewasa 71 tahun keatas: 1.200 mg
  • Remaja wanita hamil dan menyusui: 1.300 mg
  • Dewasa wanita hamil dan menyusui: 1.000 mg

Baca juga: Tak Ingin Kekurangan Kalsium tapi Tak Doyan Susu? Begini Solusinya!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com