Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita Asam Lambung, Ini Sederet Buah yang Tak Boleh Dimakan Terlalu Sering

Kompas.com - 23/01/2024, 08:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Buah sitrus, seperti jeruk, lemon, jeruk nipis, jeruk bali, dan grapefruit, merupakan kelompok buah yang kaya akan vitamin C.

Meski menyehatkan dan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, kelompok buah ini mengandung asam lebih banyak daripada buah lainnya.

Dikutip dari laman Health, kandungan asam dalam buah sitrus mengendurkan sfingter atau otot yang menyerupai cincin pada esofagus atau kerongkongan.

Kondisi tersebut berpotensi memperburuk gejala asam lambung, seperti menimbulkan rasa nyeri di dada akibat cairan asam naik ke kerongkongan.

2. Nanas

Buah yang sebaiknya tidak boleh dimakan penderita asam lambung dan GERD selanjutnya adalah nanas.

Dilansir dari Healthline, sebagian dokter menyarankan penderita asam lambung untuk tidak mengonsumsi buah ini, meski belum merasakan kekambuhan.

Nanas merupakan buah yang cukup asam dengan pH antara 3-4. Padahal, skor netral untuk menyebut suatu makanan tidak asam maupun basa serta cukup aman untuk lambung adalah 7.

Oleh karenanya, jika memiliki penyakit asam lambung, sebaiknya batasi konsumsi buah nanas agar tidak kambuh.

Baca juga: 5 Buah Terburuk untuk Gigi, Berpotensi Sebabkan Gigi Kuning dan Berlubang

3. Tomat

Secara botani, tomat adalah buah dengan kandungan likopen yang tinggi. Buah ini juga kaya akan serat yang baik bagi saluran pencernaan.

Kendati demikian, penderita asam lambung sebaiknya tidak mengonsumsi tomat terlalu banyak.

Dilansir dari WebMD, tomat bersifat sangat asam dan cenderung menyebabkan heartburn pada penderita asam lambung.

Heartburn sendiri menjadi salah satu gejala penyakit ini, berupa sensasi perih dan panas seperti terbakar di bagian dada.

Untuk itu, sebagai antisipasi, sebaiknya cari tahu tingkat toleransi terhadap tomat sebelum mulai mengonsumsinya.

Efek samping tomat terhadap asam lambung juga dapat dirasakan saat mengonsumsi olahannya, seperti saus tomat.

Halaman:

Terkini Lainnya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com