Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti "Greenflation" dan Ekonomi Hijau yang Jadi Perdebatan Mahfud MD dan Gibran

Kompas.com - 22/01/2024, 13:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Istilah greenflation menjadi hal yang ramai diperbincangkan usai disebut oleh calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.

Gibran menyebut greenflation saat menanyai cawapres nomor urut 3, Mahfud MD di debat keempat pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Minggu (21/1/2024), di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.

"Bagaimana cara mengatasi greenflation? Ini adalah inflasi hijau," tanya Gibran.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Mahfud MD lantas menjelaskan soal ekonomi hijau.

"Ekonomi hijau itu adalah ekonomi sirkuler ya di mana sebuah proses pemanfaatan produk ekonomi pangan atau apa produksi apapun diproduksi kemudian dimanfaatkan di-recycle," jelasnya.

Jawaban tersebut pun disalahkan oleh Gibran. Dia heran Mahfud MD justru menjelaskan ekonomi hijau saat ditanya masalah inflasi hijau.

"Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud, saya nyari-nyari di mana ini jawabannya kok nggak ketemu jawabannya. Saya tanya masalah inflasi hijau kok malah menjelaskan ekonomi hijau," katanya.

Gibran kemudian menyatakan transisi menuju energi hijau harus dilakukan dengan hari-hati. Menurutnya, biaya riset dan pengembangan energi hijau yang mahal tidak boleh dibebankan ke rakyat. 

Lalu, apa bedanya antara greenflation atau inflasi hijau dengan ekonomi hijau?

Baca juga: Gibran Sebut Akan Ada 5 Juta Lapangan Kerja Green Jobs, Apa Itu?


Perbedaan greenflation dan ekonomi hijau

Greenflation (inflasi hijau) dan green economy (ekonomi hijau) memiliki dua arti yang berbeda. Berikut penjelasannya.

Greenflation

Greenflation merupakan istilah singkatan yang terdiri dari kata "green" atau hijau dan "inflation" atau inflasi.

Diberitakan Kompas.com (22/1/2024), greenflation adalah istilah yang berkaitan dengan kondisi kenaikan harga material dan energi akibat transisi atau perubahan ke energi hijau.

Fenomena greenflation terjadi ketika perubahan iklim dan upaya untuk menjaga lingkungan justru membuat biaya dan harga bahan baku yang dikeluarkan untuk menciptakan energi hijau menjadi lebih mahal.

Akibatnya, terjadilah inflasi hijau atau kenaikan harga bahan-bahan strategis untuk infrastruktur secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu.

Greenflation dapat terjadi akibat beberapa tindakan. Misalnya, perubahan iklim mengganggu rantai pasokan bahan sehingga menekan harga.

Contoh lain seperti permintaan terhadap energi terbarukan, kendaraan listrik, juga baterai yang tidak diimbangi dengan pasokan produknya.

Dikutip dari Kompas.com (21/1/2024), greenflation juga terjadi saat pemberlakuan pajak karbon untuk bantu menjaga lingkungan hidup malah menyebabkan harga bahan bakar di Perancis naik pada 2018. Hal ini memicu gerakan protes Rompi Kuning di negara tersebut.

Di beberapa negara, greenflation menyebabkan kenaikan harga bahan-bahan logam seperti timah, aluminium, tembaga, serta nikel-kobalt mencapai 91 persen pada 2021.

Harga logam-logam meningkat karena bahan tersebut sering digunakan untuk menciptakan transisi energi hijau.

Baca juga: Respons Pertanyaan Gibran, Mahfud MD: Tidak Layak Dijawab

Ekonomi hijau

Ilustrasi ekonomi hijau. SHUTTERSTOCK/U-STUDIOGRAPHY DD59 Ilustrasi ekonomi hijau.
Sebaliknya, ekonomi hijau atau green economy memiliki arti yang lebih positif daripada greenflation.

Dilansir dari situs Kementerian ESDM, ekonomi hijau merupakan gagasan yang diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat, sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan.

Ekonomi hijau diterapkan dengan memastikan perekonomian yang tidak menghasilkan emisi karbondioksida bagi lingkungan, hemat sumber daya alam, dan berkeadilan sosial.

Dikutip dari situs Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), ekonomi hijau diterapkan dengan berinvestasi dan mendorong lapangan kerja pada kegiatan ekonomi, infrastruktur, dan aset yang berupaya mengurangi emisi karbon dan polusi.

Ekonomi hijau juga tampak pada peningkatan efisiensi energi dan sumber daya, serta pencegahan hilangnya keanekaragaman hayati di ekosistem.

Dengan adanya ekonomi hijau, konsumsi sumber daya, produksi limbah, dan emisi yang dihasilkan dalam proses produksi akan berkurang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Tren
4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

Tren
Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Tren
Ada 'Andil' AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Ada "Andil" AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Tren
Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Tren
Geliat Bursa Pilkada Jateng 2024, Sudah Ada Tiga Nama yang Berpeluang Maju

Geliat Bursa Pilkada Jateng 2024, Sudah Ada Tiga Nama yang Berpeluang Maju

Tren
Daftar Harga Sapi dan Kambing untuk Idul Adha 2024

Daftar Harga Sapi dan Kambing untuk Idul Adha 2024

Tren
Bobby Nasution, 2020 Daftar PDI-P, 2024 Pindah ke Gerindra

Bobby Nasution, 2020 Daftar PDI-P, 2024 Pindah ke Gerindra

Tren
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk Jalur Busway, Bisa Didenda Rp 50 Juta

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk Jalur Busway, Bisa Didenda Rp 50 Juta

Tren
Mirip di Taiwan, Sidang Paripurna Indonesia Juga Pernah Ricuh hingga Terjadi Insiden Palu Hilang

Mirip di Taiwan, Sidang Paripurna Indonesia Juga Pernah Ricuh hingga Terjadi Insiden Palu Hilang

Tren
5 Temuan TNI AL soal Kasus Kematian Lettu Eko Damara

5 Temuan TNI AL soal Kasus Kematian Lettu Eko Damara

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com