Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Frederik X, Raja Baru Denmark Pengganti Ratu Margrethe II

Kompas.com - 15/01/2024, 10:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Frederik X resmi menjadi Raja Denmark menggantikan sang ibu, Ratu Margrethe II pada Minggu (14/1/2024).

Frederik X menggantikan Ratu Margrethe II yang telah berkuasa selama 52 tahun sebagai pemimpin terlama Denmark sekaligus Eropa setelah Ratu Elizabeth II dari Inggris.

“Harapan saya adalah menjadi raja pemersatu di masa depan. Ini adalah tugas yang telah saya dekati sepanjang hidup saya. Ini adalah tugas yang saya jalani dengan bangga, hormat, dan gembira," kata Frederik dalam pidato pertamanya sebagai raja, dikutip dari The Guardian.

Denmark tidak mengadakan upacara penobatan untuk raja. Suksesi secara resmi dilakukan di Istana Christiansborg, Copenhagen yang ditandai dengan penandatanganan deklarasi pengunduran diri Ratu Margrethe II.

Lalu, siapa itu Raja Frederik X yang kini memimpin takhta tertinggi di Denmark?

Baca juga: Frederik X Jadi Raja Baru Denmark, Resmi Gantikan Ratu Margrethe II


Profil Frederik X

Dikutip dari situs resmi kerajaan, Raja Frederik X lahir dengan nama Frederik Andre Henrik Christian pada 26 Mei 1968.

Dia merupakan anak sulung dari Ratu Margrethe II dan Pangeran Henrik (meninggal pada 2018). Adiknya, Pangeran Joachim lahir pada 1969.

Frederik bertemu dengan Mary Elizabeth Donaldson, seorang anak imigran asal Skotlandia di Olimpiade Sydney 2000. Keduanya lalu menikah pada 14 Mei 2004.

Mereka memiliki empat orang anak, yakni Christian Valdemar Henri Jean (19), Isabella Henrietta Ingrid Margrethe (17), dan si kembar Vincent Frederik Minik Alexander dan Josephine Sophia Ivalo Mathilda (13).

Semasa muda, Frederik menempuh studi bidang ilmu politik di Universitas Harvard hingga 1993. Dia melanjutkan kuliah bidang yang sama di Universitas Aarhus dan lulus pada 1995. 

Baca juga: Hans, Pulau Kecil yang Diperebutkan Kanada dan Denmark lewat Perang Whisky

Ketika masih berstatus putra mahkota, Frederik mewakili Denmark di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Kedutaan Besar Denmark di Paris.

Dia juga aktif di bidang militer bersama tentara Denmark. Pangkat terakhirnya adalah panglima angkatan laut, serta kolonel angkatan darat dan udara.

Setelah diangkat menjadi raja, Frederik akan memimpin sebagai kepala negara di Denmark, Greenland, dan Kepulauan Faroe.

Sementara putranya, Christian akan mengambil alih gelar putra mahkota sebagai pewaris takhta Raja Frederik X, dikutip dari Euronews.

Istrinya, Mary akan menjadi ratu Denmark. Perempuan yang lahir di Tasmania ini menjadi ratu kelahiran Australia pertama di Denmark.

Baca juga: Urutan Penerus Takhta Kerajaan Inggris Usai Ratu Elizabeth II Wafat

Kehidupan Frederik X

Frederik X dikenal sebagai anggota kerajaan yang bersikap lebih modern dan informal daripada anggota kerajaan lainnya.

Diberitakan CNN (13/1/2024), dia memiliki kepribadian yang lebih membumi, bebas, dan pencinta olahraga daripada ibunya yang bersikap lebih formal.

Semasa sekolah, Frederik disebut sering merasa tidak nyaman dengan perhatian media, serta lebih menyukai pesta dan mobil balap.

Pria yang fasih berbahasa Perancis, Inggris, dan Jerman ini aktif di bidang diplomatik dan militer angkatan laut.

Dia juga merupakan seorang atlet maraton dan menjadi anggota Komite Olimpiade Internasional.

Frederik X juga dikenal sangat peduli lingkungan. Dia terlibat dalam perundingan iklim dan mendorong Denmark untuk aktif mengatasi perubahan iklim.

Baca juga: 10 Kerajaan Terbesar Sepanjang Sejarah, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com