Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memaknai Tagar #Nazarpemilu yang Ramai Dibicarakan di Media Sosial...

Kompas.com - 08/01/2024, 08:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Lebih lanjut, Ujang menilai tren ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat mendukung calon yang dipilihnya. 

"Mereka kelihatannya bersemangat untuk memenangkan capres atau kandidat itu, sehingga membuat nazar atau janji membantu pihak lain," tambah dia.

Meski demikian, dia menilai tagar ini bisa ditunggangi oleh tim sukses paslon, koalisi, atau bahkan para kandidat.

Namun, Ujang mengingatkan bahwa menunggangi nazar masyarakat merupakan hal yang tidak tepat.

"Kalau nazarnya betul-betul berangkat dari keinginan masyarakat itu bagus," tegasnya.

Baca juga: Peta Koalisi Capres-Cawapres pada Pemilu 2024

Terlalu percaya diri atau takut ada kecurangan

Sementara itu, Direktur Eksekutif Setara Institute Halili Hasan mengatakan, nazar merupakan hal yang lazim dilakukan masyarakat Indonesia sebagai bentuk rasa syukur atas doa dan harapan yang dikabulkan dari Tuhan.

Dia menuturkan, pelaksanaan Pemilu memang sarat akan nazar, terutama dari kalangan elite politik.

Tak hanya itu, Hasan menyebut nazar dapat menggambarkan situasi berbeda, tergantung isinya.

"Jika nazarnya muluk-muluk, seperti jalan kaki Jogja-Jakarta atau gantung diri di Monas, hal itu menunjukkan gejala over confident, kepercayaan diri yang berlebihan," terangnya kepada Kompas.com, Minggu.

Menurutnya, nazar seperti ini dibuat tidak sesuai motif dalam tradisi keberagamaan.

Baca juga: Di Balik Kabar Absennya Jokowi dalam HUT PDI-P karena Tugas Negara...

Sebaliknya, nazar yang wajar dan sesuai kompetensi orangnya menunjukkan harapan, doa, sekaligus kekhawatiran ada penghalang bagi terwujudnya doa dan harapan tersebut.

"Masyarakat yang menyampaikan nazarnya tentu berharap agar calon yang didukungnya menang. Namun, di sisi lain, mereka memiliki kekhawatiran akan adanya penghalang, seperti mobilisasi aparatur negara dan kecurangan yang massif," kata dia.

Dalam konteks ini, Halili menilai wajar jika nazar yang dibuat terkait Pilpres 2024 lebih banyak disampaikan pendukung paslon nomor urut 1 dan 3.

"Mereka tahu bahwa paslon 2 mendapat support sepenuhnya dari presiden dan lingkar politiknya di pemerintahan yang sumber dayanya tak terbatas," ungkapnya.

"Masyarakat itu kemudian mengkhawatirkan penghalang besar itu makanya mereka kemudian 'melibatkan' Tuhan, Yang Maha Agung, melalui nazar-nazar tersebut," pungkasnya.

Baca juga: Pemilu 14 Februari 2024 Hari Libur Nasional, KPU: Agar Partisipasi Pemilih Optimal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com