Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Prabowo dalam Debat Ketiga Capres-Cawapres, Apa Arti "Ing Ngarso Sung Tulada"?

Kompas.com - 07/01/2024, 22:11 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto beberapa kali menyebutkan istilah ing ngarso sung tulada dalam debat ketigas capres-cawapres pada Minggu (7/1/2024).

Istilah ini disampaikan Prabowo dalam merespons pernyataan capres nomor urut 1 Anies Baswedan terkait Kerjasama Selatan-Selatan.

“Kalau benar masuk akal saya setuju, kalau ngomong-ngomong ya kumaha? Jadi leadership apakah negara, apakah perorangan tapi terutama dengan negara harus dengan contoh ing ngarso sung tulada,” kata Prabowo.

“Kenapa negara-negara Selatan sekarang melihat ke Indonesia? Karena kita berhasil membangun ekonomi kita. Jadi tidak hanya omong-omong, kerjanya omong saja. Enggak bisa, tidak, tidak bisa. Ing ngarso sung tulada,” ungkapnya.

Menurutnya, sebagai seorang pemimpin harus memiliki prinsip ing ngarso sung tulada.

Lalu, apa makna dari kata ing ngarso sung tulada yang sesungguhnya?

Baca juga: Saat Prabowo Anggap Gaza Tak Punya Kekuatan Militer sehingga Tertindas...


Baca juga: Tanggapan Anies, Cak Imin, dan Ganjar soal Makan Malam Berdua Jokowi-Prabowo

Makna kata "ing ngarso sung tulada"

Kalimat ing ngarsa sung tulada merupakan salah satu bagian dari semboyan pendidikan Ki Hajar Dewantara.

Secara keseluruhan, semboyan pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.

Secara bahasa, ing artinya “di”, ngarsa memiliki arti “depan”, sung berarti “jadi”, dan tulada mempunyai arti “contoh” atau “panutan”.

Artinya, kalimat ing ngarsa sung tulada dapat dimaknai seseorang yang di depan harus memberi contoh atau teladan, dilansir dari Kompas.com (2/5/2020).

Dalam konteks semboyan pendidikan Ki Hajar Dewantara, kalimat itu berarti seorang pendidik harus mampu memberi contoh kepada siswanya.

Baca juga: Gaya Kampanye Prabowo, Anies, dan Ganjar Disorot Media Asing, Apa Kata Mereka?

Makna semboyan Ki Hajar Dewantara

Selain ing ngarso sung tulada, berikut makna semboyan pendidikan Ki Hajar Dewantara:

Makna kalimat ing madya mangun karsa

Semboyan kedua yaitu ing madya mangun karsa yang berarti seorang guru merupakan pendidik yang berada di tengah-tengah muridnya.

Guru atau pendidik harus terus memberikan ide dan semangat agar muridnya terus berkarya.

Kata ing memiliki arti “di”, madya berarti “tengah”, mangun bermakna “membangun” atau “memberikan”, dan karsa mempunyai makna “semangat” atau “niat.”

Makna kalimat tut wuri handayani

Sementara semboyan ketiga, yaitu tut wuri handayani memiliki makna seorang guru sebagai pendidik harus memberikan tuntunan dan arahan yang benar bagi hidup untuk anak didiknya.

Tut wuri berarti “di belakang” atau “mengikuti dari belakang” dan handayani mempunyai arti “memberikan semangat.”

Secara utuh, semboyan ini dapat diartikan sebagai “di depan pendidik bisa menjadi teladan, di tengah pendidik harus memberikan ide, dan di belakang pendidik wajib memberikan dorongan atau dukungan.

(Sumber: Kompas.com/Jawahir Gustav Rizal, Nibras Nada Nailufar, Serafica Gischa | Editor: Sari Hardiyanto, Nibras Nada Nailufar, Serafica Gischa)

Baca juga: Respons Anies, Prabowo, dan Ganjar Usai Debat Cawapres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com