Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Perdana Menteri Israel Diduga Terlibat Skandal Seks Jeffrey Epstein

Kompas.com - 07/01/2024, 21:05 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak 200 nama disebut terlibat dalam dugaan kasus perdagangan seks Jeffrey Epstein-Ghislaine Maxwell.

Dokumen tersebut dibuka untuk publik berdasarkan perintah pengadilan pada Senin (18/12/2023) lalu.

Sebagai informasi, Jeffrey Epstein merupakan mucikari kelas kakap yang melakukan kejahatan seksual kepada anak di bawah umur.

Jeffrey ditangkap pada tahun 2019 atas tuduhan perdagangan seks. Namun, setelah penangkapan, ia meninggal karena bunuh diri.

 Baca juga: Mengenal Jeffrey Epstein, Muncikari yang Seret Nama 2 Presiden AS dan Pangeran Andrew

Banyak nama terkenal yang sudah diketahui publik sebagai rekanan dan karyawan Epstein maupun Maxwell, dikutip dari The Guardian.

Daftar 200 nama itu disebutkan dalam berbagai nama samaran. John Does sejauh ini menjadi nama yang paling banyak disebut dan diteliti dalam dokumen tersebut.

Kode nama John Does ini diduga merujuk pada sederet nama tokoh terkenal asal Amerika Serikat (AS), seperti presiden AS, aktor, akademisi, dan, pangeran Inggris.

Menariknya, dari sederet nama tersebut, muncul nama mantan Perdana Menteri (PM) Israel, Ehud Barak.

Baca juga: Beberapa Nama Pesohor Dunia yang Masuk Daftar Kontak Jeffrey Epstein


Dugaan keterlibatan mantan PM Israel

Seorang korban Jeffrey bernama Virginia Giuffre mengaku pernah melakukan seks dengan Ehud Barak.

Pengakuan Giuffre tercantum dalam catatan pengadilan yang dipublikasikan pada Jumat (5/1/2024), dilansir dari The Messenger.

Tuduhan tersebut tertuang dalam deklarasi tahun 2016 oleh pengacara dan mantan profesor Harvard, Alan Dershowitz.

Ia mengatakan, Barak termasuk di antara beberapa tokoh yang pernah berhubungan seks dengan Giuffre.

 Baca juga: Pria AS Pesan 4 iPhone 15 Pro Max Malah Dikirimi 60 Unit, Kok Bisa?

Foto Barak yang memasuki rumah Jeffrey di Manhattan, diterbitkan setelah ia ditangkap atas tuduhan perdagangan seks anak pada 2019.

The Wall Street Journal tahun lalu melaporkan bahwa mereka memiliki setidaknya tiga lusin bukti pertemuan yang dijadwalkan antara 2013 dan 2017.

Setelah catatan tersebut dipublikasikan, Barak pun akhirnya angkat bicara dan menyangkal tuduhan itu.

“Saya tidak pernah berpartisipasi dalam pesta atau acara tidak pantas lainnya di sekitar Jeffrey. Saya tidak pernah bertemu dengan Guiffre, gadis, anak di bawah umur, atau bahkan wanita dewasa dalam konteks atau perilaku yang tidak pantas,” ungkapnya.

Baca juga: Saat AS dan Inggris Susul China Laporkan Pneumonia Misterius...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com