Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Japan Airlines Terbakar di Bandara Haneda, KBRI Selidiki Kemungkinan WNI di Pesawat

Kompas.com - 02/01/2024, 20:18 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pesawat Japan Airlines dengan nomor penerbangan JA13XJ terbakar di landasan Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, pada Selasa (2/1/2024).

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha menyatakan, saat ini Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo berkoordinasi dengan pihak otoritas Bandara Haneda, Jepang terkait adanya kemungkinan WNI di pesawat yang mengangkut penumpang dari Sapporo ke Tokyo itu.

"KBRI melakukan tindakan ini untuk mencari informasi terkait kemungkinan adanya penumpang WNI yang ada di pesawat Japan Airlines," ungkap Judha saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/1/2024).

Lebih lanjut Judha menyampaikan, KBRI juga mengantisipasi kemungkinan adanya WNI yang terjebak di Bandara Haneda karena adanya pembatalan sejumlah penerbangan.

Menurut Judha, sejauh ini semua penumpang dalam pesawat tersebut dalam keadaan selamat.

“Sejauh ini, belum ada laporan dari keluarga atau kerabat WNI di Jepang yang masuk ke hotline KBRI terkait insiden ini,” katanya.

Baca juga: Kronologi Pesawat Japan Airlines Terbakar di Bandara Haneda, Diduga Tabrakan dengan Pesawat Lain

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat AdamAir KI 574 Jatuh di Selat Makassar, 102 Orang Tewas

5 korban meninggal akibat kecelakaan pesawat Japan Airlines

Sementara itu, kecelakaan pesawat Japan Airlines dengan nomor penerbangan JA13XJ menewaskan 5 dari 6 awak pesawat penjaga pantai MA722, dikutip dari Independent UK.

Departemen Kepolisian Metropolitan mengungkapkan, seorang pilot dari pesawat tersebut juga berada dalam kondisi serius.

Keenam awak pesawat penjaga pantai MA722 rencananya akan menuju ke Jepang bagian barat untuk mengirimkan bantuan kepada mereka yang terjebak dalam gempa bumi.

Tayangan langsung di lembaga penyiaran publik NHK menunjukkan, pesawat Airbus A350 dari Japan Airlines (JAL) terbakar saat tergelincir di landasan sekitar pukul 6 sore waktu setempat.

Api kemudian dapat dipadamkan meskipun ada upaya keras dari kru penyelamat untuk mengendalikan api.

Seluruh penumpang yang berjumlah 379 orang, termasuk delapan anak-anak dan 12 awak, selamat tanpa cedera.

Rekaman dan gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan para penumpang berteriak di dalam kabin yang dipenuhi asap dan berlari melintasi aspal menjauhi perosotan evakuasi.

Baca juga: Saat Hujan Salju di Jerman Bekukan Pesawat dan Lumpuhkan Bandara..

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com