Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tanda Rematik yang Dapat Terlihat pada Kuku, Salah Satunya Menjadi Kuning

Kompas.com - 02/01/2024, 19:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Rematik (reumatoid artritis) adalah suatu bentuk radang arthritis yang menyerang persendian, terutama sendi pada jari tangan dan kaki.

Rematik termasuk kondisi autoimun yang melibatkan peradangan sistemik. Ini berarti sistem kekebalan salah mengira jaringan sehat sebagai benda asing dan menyerangnya.

Kondisi rematik juga disebut dapat menyebabkan beberapa perubahan pada penampilan kuku, termasuk tonjolan, perubahan warna, dan lain-lain

Baca juga: Gejala Rematik yang Sering Muncul di Pagi Hari dan Cara Mengatasinya


Berikut adalah beberapa jenis kelainan kuku mungkin berhubungan dengan kondisi peradangan kronis, termasuk rematik:

1. Sindrom kuku kuning

Mengutip laman Medical News Today, sindrom kuku kuning adalah suatu kondisi langka di mana kuku tampak berwarna kuning, tumbuh lambat, dan menjadi keras.

Meskipun rematik bukan menjadi penyebab langsung kondisi sindrom kuku kuning. Namun rematik menjadi penyebab utama dalam beberapa kasus.

Seseorang dengan sindrom kuku kuning mungkin juga mengalami infeksi saluran pernapasan atas dan pembengkakan pada sistem limfatik.

Baca juga: 9 Gejala Rematik pada Tangan yang Perlu Anda Waspadai

2. Onychorrhexis

Onychorrhexis, merupakan gejala potensial rematik, yakni tonjolan memanjang pada kuku berupa tanda atau garis vertikal yang membentang dari pangkal kuku hingga ke atas.

Tonjolan ini mungkin terlihat samar atau lebih jelas. Perawatan untuk onychorrhexis biasanya melibatkan pengobatan penyebab yang mendasarinya.

Artinya, mengobati kondisi rematik dapat membantu seseorang mengatasi kondisi tersebut.

Baca juga: 5 Faktor yang Meningkatkan Risiko Penyakit Rematik

3. Splinter hemorrhages

Splinter hemorrhages adalah garis kemerahan atau kecoklatan yang muncul di bawah kuku. Mereka muncul karena adanya pembuluh darah yang meradang.

Sebuah penelitian pada tahun 2004 mencatat bahwa kondisi splinter hemorrhages dapat terjadi bersamaan dengan rematik.

Perawatan untuk splinter hemorrhages berfokus pada mengatasi penyebab yang mendasarinya.

Baca juga: Mengenal Penyakit Rematik dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai

4. Onikolisis

Dilansir dari laman Health Central, kondisi ini terjadi ketika kuku Anda secara bertahap terpisah dari dasar kuku di bawahnya, sehingga meninggalkan bekas putih di bawah kuku.

Kondisi ini tidak menimbulkan rasa sakit, namun celah yang terbentuk dapat menjadi tempat berkembang biaknya infeksi.

Meskipun onikolisis mungkin terjadi pada penderita remarik, hal ini lebih umum terjadi pada penderita psoriatic arthritis (PsA).

Baca juga: Penderita Rematik Sebaiknya Berhati-hati Konsumsi Kopi, Apa Alasannya?

5. Clubbing

Clubbing merupakan kondisi kuku melengkung ke bawah seiring pertumbuhannya, menyebabkan kuku dan ujung jari tampak bulat.

Hal ini mungkin disebabkan oleh peradangan dan proliferasi pembuluh darah kecil di dasar kuku yang berhubungan dengan rematik.

Kuku yang melengkung terjadi secara bertahap sehingga banyak orang bahkan tidak menyadarinya. Kondisi ini relatif umum terjadi pada penderita rematik.

Baca juga: 6 Cara Mencegah Rematik, Antisipasi Sebelum Terlambat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com