Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Rematik yang Sering Muncul di Pagi Hari dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 02/12/2023, 09:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Rematik (rheumatoid arthritis) adalah gangguan peradangan kronis yang ditandai dengan nyeri dan peradangan pada sendi.

Ini adalah penyakit autoimun dan peradangan, di mana sistem kekebalan secara tidak sengaja menyerang sel-sel sehat di tubuh, dan menyebabkan peradangan di bagian tubuh yang terkena.

Rematik umumnya menyerang persendian dan membuat lapisan sendi menjadi bengkak sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan sendi.

Jika Anda menderita rematik, nyeri dan kekakuan sendi sering kali memburuk di pagi hari atau setelah tidak melakukan aktivitas selama beberapa waktu.

Aktivitas sederhana, seperti berpakaian, menggunakan ponsel, atau menyiapkan makanan mungkin menjadi sulit, dan diperlukan waktu sekitar satu jam hingga persendiannya mengendur.

Baca juga: 6 Cara Mencegah Rematik, Antisipasi Sebelum Terlambat


Gejala rematik di pagi hari

Dilansir dari laman Layanan Kesehatan UK (NHS), nyeri sendi yang berhubungan dengan rematik biasanya berupa nyeri yang berdenyut.

Sering kali penderitanya akan merasakan kondisi tersebut menjadi lebih buruk di pagi hari dan setelah beberapa saat tidak aktif.

Sendi yang terkena rematik bisa terasa kaku. Misalnya pada tangan, Anda mungkin tidak dapat sepenuhnya menekuk jari atau mengepalkan tangan.

Baca juga: 5 Faktor yang Meningkatkan Risiko Penyakit Rematik

Sebagaimana rasa nyeri yang dialami, kekakuan pada sendi yang terkena rematik juga sering kali memburuk di pagi hari atau setelah beberapa saat tidak aktif.

Umumnya, kekakuan di pagi hari akibat jenis artritis lain, seperti osteoartritis, akan hilang dalam waktu 30 menit setelah bangun tidur.

Namun, kekakuan di pagi hari pada penderita rematik cenderung berlangsung lebih lama, setidaknya bisa satu jam atau lebih.

Baca juga: Nyeri Asam Urat dan Rematik, Apa Bedanya?

Cara mengatasi gejala rematik di pagi hari

Ilustrasi cara mengatasi gejala rematik di pagi hari.iStockphoto/oatawa Ilustrasi cara mengatasi gejala rematik di pagi hari.

Rasa kaku pada sendi di pagi hari adalah gejala rematik yang cukup umum. Meskipun kekakuan biasanya mengendur dan hilang, hal ini memerlukan waktu.

Dikutip dari laman Healthline, selain melakukan pemeriksaan dan mendapat perawatan dari dokter, berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meredakan kekakuan di pagi hari akibat rematik:

  • Saat Anda bangun pagi, jangan langsung beranjak terlebih dahulu. Coba lakukan beberapa gerakan untuk menghangatkan otot dan mengendurkan persendian.
  • Mandi atau berendam air hangat. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk membantu meredakan rasa kaku di pagi hari.
  • Mengonsumsi sarapan ringan namun bergizi dapat membantu meringankan rasa kaku di pagi hari.
  • Selalu menyediakan salep atau losion penghangat, yang dapat membantu meredakan nyeri sendi yang kaku.
  • Gerakkan tubuh Anda setiap hari. Jalan kaki selama 15 atau 20 menit sehari memperkuat otot-otot yang menopang persendian Anda.

Baca juga: 9 Gejala Rematik pada Tangan yang Perlu Anda Waspadai

Gejala rematik di pagi hari berupa nyeri dan rasa kaku pada sendir merupakan masalah besar bagi penderita rematik.

Namun, beberapa aktivitas di atas, dapat sedikit mengurangi atau meredakan intensitas gejalanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com