Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Gejala Rematik pada Tangan yang Perlu Anda Waspadai

Kompas.com - 29/11/2023, 07:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Rematik (rheumatoid arthritis) adalah gangguan peradangan kronis yang ditandai dengan nyeri dan peradangan pada sendi.

Dikutip dari laman Pusat Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), rematik adalah penyakit autoimun dan peradangan.

Ini adalah kondisi di mana sistem kekebalan secara tidak sengaja menyerang sel-sel sehat di tubuh, dan menyebabkan peradangan di bagian tubuh yang terkena.

Biasanya, sistem kekebalan membantu melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. Saat mengalami rematik, sistem kekebalan justru menyerang jaringan sehat di persendian.

Rematik umumnya menyerang persendian pada tangan, pergelangan tangan, dan lutut. Ini membuat lapisan sendi menjadi bengkak sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan sendi.

Baca juga: 5 Faktor yang Meningkatkan Risiko Penyakit Rematik


Gejala rematik pada tangan

Umumnya gejala rematik pada tangan terjadi di jari tangan dan pergelangan tangan, disertai nyeri pada persendian lain serta demam, kelelahan, dan perasaan tidak enak badan secara umum.

Dilansir dari laman Arthritis Health, berikut adalah beberapa gejala rematik pada tangan:

  • Pembengkakan pada sendi jari dan pergelangan tangan.
  • Peradangan simetris, yang terjadi di pergelangan tangan kanan dan kiri secara bersamaan.
  • Sulit mengepalkan tangan.
  • Rasa sakit dan kaku di pergelangan tangan dan buku-buku jari.
  • Nyeri dan kekakuan sering kali memburuk di pagi hari atau setelah tidak melakukan aktivitas selama beberapa waktu.
  • Kulit di sekitar pergelangan tangan dan buku jari mungkin menjadi merah dan hangat saat disentuh.
  • Berisiko mengalami kesemutan dan mati rasa di tangan dan jari mereka.
  • Adanya nodul reumatoid, benjolan keras dan bulat yang terbuat dari jaringan inflamasi dapat muncul di bawah kulit dekat sendi tangan yang terkena.
  • Ketidakselarasan satu atau lebih sendi pada jari.

Jika Anda mengalami satu atau beberapa kondisi di atas, segera lakukan pemeriksaan. Dokter biasanya akan memeriksa tangan, kaki, dan sendi lainnya, yang menurut Anda terasa nyeri.

Baca juga: Benarkah Mandi Malam Hari Menyebabkan Rematik? Begini Penjelasan Dokter

Faktor risiko penyebab rematik

Ilustrasi gejala rematik pada tangan.iStockphoto/Doucefleur Ilustrasi gejala rematik pada tangan.

Dilansir dari laman Mayo Clinic, berikut adalah sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit rematik:

  • Jenis kelamin. Wanita diketahui lebih mungkin terkena rematik dibandingkan pria.
  • Usia. Rematik dapat terjadi pada semua usia, namun paling sering dimulai pada usia paruh baya.
  • Riwayat keluarga. Jika salah satu anggota keluarga Anda menderita rematik, Anda mungkin memiliki peningkatan risiko.
  • Merokok. Terutama jika Anda memiliki kecenderungan genetik untuk terkena penyakit ini.
  • Kelebihan berat badan. Orang dengan kelebihan berat badan memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit rematik.

Baca juga: Jangan Salah, Ini Perbedaan Nyeri karena Rematik dan Asam Urat

Gejala dan tingkat keparahan rematik dapat bervariasi dan bisa datang dan pergi. Seiring waktu, ia dapat menyebabkan persendian berubah bentuk dan bergeser dari tempatnya.

Mengenali tanda dan gejala rematik dapat membantu Anda mengambil tindakan pencegahan atau pengobatan dengan lebih cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Wasit VAR Sivakorn Pu-Udom dan Kontroversinya di Piala Asia U23 2024

Wasit VAR Sivakorn Pu-Udom dan Kontroversinya di Piala Asia U23 2024

Tren
Penjelasan PVMBG soal Gunung Ruang Kembali Meletus, Bisa Picu Tsunami

Penjelasan PVMBG soal Gunung Ruang Kembali Meletus, Bisa Picu Tsunami

Tren
100 Gerai KFC Malaysia Tutup di Tengah Aksi Boikot Produk Pro-Israel

100 Gerai KFC Malaysia Tutup di Tengah Aksi Boikot Produk Pro-Israel

Tren
5 Korupsi SYL di Kementan: Biaya Sunatan Cucu, Beli Mobil untuk Anak, hingga Bayar Biduan

5 Korupsi SYL di Kementan: Biaya Sunatan Cucu, Beli Mobil untuk Anak, hingga Bayar Biduan

Tren
Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Tren
AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya, Ahli dan Kemenkes Buka Suara

AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya, Ahli dan Kemenkes Buka Suara

Tren
Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Tren
10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

Tren
Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Tren
Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Tren
Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com