Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Mandi Malam Hari Menyebabkan Rematik? Begini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 12/03/2023, 21:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebagian orang menganggap bahwa mandi malam hari bisa menyebabkan rematik.

Entah bagaimana hubungannya, namun anggapan itu sudah diyakini oleh sebagian orang.

Lantas, apakah benar mandi pada malam hari dapat menyebabkan rematik?

Baca juga: Jangan Salah, Ini Perbedaan Nyeri karena Rematik dan Asam Urat

Penjelasan ahli

Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi, Rahyussalim mengatakan, mandi pada malam hari tidak menyebabkan rematik.

Namun, mandi malam dapat berpengaruh pada tubuh tergantung dengan suhur air yang digunakan.

“Mandi malamnya sendiri tidak masalah. Yang masalah adalah perbedaan suhu air dan reaksi badan terhadap siraman air di malam hari,” katanya saat dihubungi oleh Kompas.com, Minggu (12/3/2023).

Reaksi antara suhu air dan badan juga berbeda-beda.

“Ini berbeda-beda berdasarkan kondisi badan dan sistem imun masing-masing,” ujar Rahyussalim.

Baca juga: Jenis Sayuran yang Picu Rematik Kambuh

Handrawan Nadesul dalam bukunya, Resep Mudah Tetap Sehat yang terbit pada 2009 menyebut terdapat puluhan penyebab dari rematik.

Dari puluhan penyebab itu, mandi malam tidak termasuk di dalamnya.

Menurutnya, mandi malam hanya dapat membuat rematik kumat, bukan menjadi penyebabnya.

Hal itu terjadi karena mandi malam dengan air dingin dapat memicu terjadinya perubahan tekanan udara dalam tubuh.

Ketika terkena guyuran air, itu akan menekan tubuh hingga jaringan di sekitar sendi semakin membesar.

Kondisi tersebut yang kemudian dapat menyebabkan beban sendi bertambah hingga menimbulkan rasa nyeri.

Baca juga: Ciri-ciri Anda Alami Gejala Asam Urat, Salah Satunya Nyeri Sendi

Lebih lanjut Handrawan mengungkapkan, mulanya semua keluhan sendi disebut dengan rematik.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com