Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Siarkan Video Pertama dari Luar Angkasa, Dibintangi oleh Kucing "Taters"

Kompas.com - 20/12/2023, 11:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Masuk dalam misi wahana Psyche

Dilansir dari laman NASA, Senin (18/12/2023), demo video dirancang untuk mengirimkan data dari luar angkasa dengan kecepatan 10 hingga 100 kali lebih besar dari sistem frekuensi radio canggih yang digunakan oleh misi luar angkasa saat ini.

Eksperimen demo video itu dimasukkan dalam misi wahana Psyche NASA, yang mempelajari asteroid kaya logam dengan nama yang sama di sabuk asteroid utama antara Mars dan Jupiter.

Misi yang pertama kali meluncur pada 13 Oktober 2023 ini merupakan misi pertama NASA untuk mempelajari asteroid yang memiliki lebih banyak logam daripada batu atau es.

Sementara itu, menurut NASA, teknologi terbaru untuk menyiarkan video membuka jalan komunikasi dengan kecepatan data yang jauh lebih tinggi.

Kecepatan juga diimbangi dengan kemampuan mengirim informasi kompleks dan citra definisi tinggi untuk mendukung lompatan besar umat manusia berikutnya, yakni mendarat di Mars.

Baca juga: Mengenal LignoSat, Satelit Kayu Pertama yang Akan Diluncurkan Jepang dan NASA

Namun, Manajer Proyek Demo Teknologi JPL NASA Bill Klipstein menyebutkan, tidak ada apa pun di Psyche yang menghasilkan data video untuk uji coba.

"Untuk membuat acara penting ini lebih berkesan, kami memutuskan untuk bekerja sama dengan desainer di JPL untuk membuat video menyenangkan, yang menangkap inti dari demo sebagai bagian dari misi Psyche," lanjutnya.

Taters sendiri merupakan hewan peliharaan karyawan JPL yang mengejar penunjuk laser dengan grafis overlay.

Grafis tersebut menggambarkan beberapa fitur dari demo teknologi, seperti jalur orbit Psyche, kubah teleskop Palomar, dan informasi teknis tentang laser dan kecepatan datanya.

Bukan hanya itu, detak jantung, warna kulit, serta ras kucing Taters juga ditampilkan dalam video.

Baca juga: Bocah 8 Tahun Hubungi Astronot di Luar Angkasa Pakai Radio Ayahnya

Tonggak sejarah untuk eksplorasi antariksa

Pencapaian terbaru melalui video Taters terjadi setelah demo "first light" pada 14 November 2023.

Sejak saat itu, sistem ini telah menunjukkan kecepatan downlink atau transmisi dari satelit ke stasiun Bumi yang lebih cepat.

Pada 4 Desember, misalnya, proyek ini menunjukkan kecepatan downlink sebesar 62,5 Mbps, 100 Mbps, serta 267 Mbps.

Angka tersebut sebanding dengan kecepatan unduh internet broadband yang ada di Bumi. Tim pun mampu mengunduh total 1,3 terabit data dalam kurun waktu ini.

Sebagai perbandingan, misi Magellan NASA ke Venus menurunkan 1,2 terabit selama seluruh misinya dari 1990 hingga 1994.

Pemimpin Operasi Penerbangan JPL Ken Andrews pun menyampaikan, pihaknya bersemangat tetapi tetap berhati-hati dalam bereksperimen dan menjalankan misi.

"Dengan bantuan rekan-rekan Psyche, kami mulai terbiasa bekerja dengan sistem dan dapat mengunci pesawat ruang angkasa dan terminal darat lebih lama dari sebelumnya," lanjutnya.

Baca juga: NASA Akan Bangun Rumah di Bulan pada 2040, Terbuat dari Bahan Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com