Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Temukan 50 Obat Tradisional dan Suplemen Mengandung Bahan Kimia Obat, Berikut Rinciannya

Kompas.com - 12/12/2023, 09:15 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan 50 obat tradisional dan suplemen mengandung bahan kimia obat (BKO).

Temuan itu disampaikan oleh Plt Kepala BPOM RI, Rizka Andalucia, pada Konferensi Pers Penjelasan Publik Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik di Kantor BPOM, Jakarta, Jumat (8/12/2023).

Rizka mengatakan, puluhan obat tradisional dan suplemen mengandung BPOM ditemukan BPOM pada September-Oktober 2023.

Baca juga: [POPULER TREN] Makanan yang Tak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Susu | Penjelasan PLN soal Penggantian Meteran Listrik Konvensional

Selain itu, BPOM juga menemukan peredaran 181 item kosmetik mengandung bahan dilarang atau berbahaya.

"Total temuan pengawasan dan penindakan OT dan SK ilegal dan/atau mengandung BKO selama periode tersebut sebanyak lebih dari satu juta pieces dengan nilai keekonomiannya mencapai lebih dari Rp 39 milia," ujar Rizka dikutip dari laman BPOM.

"Temuan produk ini tersebar di seluruh Indonesia, terutama di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Bali dan Sulawesi Selatan," sambungnya.

Baca juga: Bisa Picu Efek Samping, Ini 10 Obat yang Tidak Boleh Diminum Bersama Kopi

Baca juga: Bisa Picu Efek Samping, Ini 10 Obat yang Tidak Boleh Diminum Bersama Kopi

BPOM temukan link penjualan mengandung BKO

Rizka mengeklaim, BPOM rutin melakukan pengawasan terhadap peredaran obat tradisional, suplemen, dan kosmetik di pasaran baik secara konvensional/luring/atau offline.

Selain itu, pihaknya juga melakukan patroli siber dan menemukan 61.784 tautan atau link penjualan obat tradisional dan suplemen kesehatan ilegal mengandung BKO.

BPOM diketahui telah memblokir puluhan ribu link penjualan obat tradisional dan suplemen kesehatan mengandung BKO.

Peredaran tersebut, lanjut Rizka, ditaksir memiliki nilai ekonomi hampir Rp 500 miliar.

Baca juga: 5 Jenis Tanaman Obat untuk Meredakan Nyeri Haid, Apa Saja?

Tren perkara obat tradisional mengandung BKO meningkat

Ilustrasi obat tradisional yang mengandung BKOPexels Ilustrasi obat tradisional yang mengandung BKO

Di sisi lain, ia juga mengungkapkan bahwa tren perkara obat tradisional mengandung BKO yang ditangani BPOM meningkat dalam tiga tahun terakhir.

BPOM awalnya menangani 31 perkara pada 2020, 53 perkara pada 2021, dan 61 perkara pada 3033. Namun, jumlah tersebut melonjak menjadi 52 perkara pada 2023.

Rizka mengatakan, pihaknya memberikan sanksi kepada pelaku usaha yang mengedarkan produk mengandung BKO, bahan dilarang atau berbahaya, atau yang tidak memenuhi syarat.

Sanksi yang dapat dijatuhkan BPOM, antara lain peringatan tertulis, penarikan, pemusnahan, penghentian sementara kegiatan, pencabutan sertifikat cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB) atau sertifikat cara pembuatan kosmetik yang baik (CPKB).

Halaman:

Terkini Lainnya

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

Tren
Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com