Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bocah 10 Tahun yang Divonis Kanker Usai Bergejala Mirip Flu Biasa

Kompas.com - 11/12/2023, 10:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Tak hanya itu, Chloe menjalani USG lagi pada semua organ perutnya dan benjolan baru di pangkal pahanya.

Keesokan harinya, keluarga Chloe dihantam kabar buruk. Dokter mengatakan bahwa gadis kecil mereka menderita kanker.

"Pada tanggal 22 November, kami diberi kabar terburuk yang bisa kami bayangkan," kata Deborah.

Chloe didiagnosis dengan limfoma sel Besar anaplastik positif ALK dengan penyakit sistem saraf.

Menurut National Institutes of Health (NIH), limfoma sel besar anaplastik positif ALK lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja dibandingkan orang dewasa.

Penyakit ini lebih sering terjadi pada tiga dekade pertama kehidupan dan menunjukkan dominasi laki-laki secara keseluruhan (rasio laki-laki dan perempuan 1,5:1).

Mayoritas pasien datang dengan penyakit stadium III atau IV lanjut, dan menunjukkan gejala seperti demam terus-menerus, penurunan berat badan, dan keringat malam yang banyak.

Chloe kemudian dipindahkan ke bangsal hematologi dan harus menjalani CT scan lagi.

"Keesokan harinya adalah perjalanan pertamanya ke ruang operasi untuk memasang selang di dadanya," ucap Deborah.

Chloe harus menjalani pengangkatan sumsum tulang, pengangkatan benjolan di selangkangan, pungsi lumbal lainnya, dan kemudian dosis pertama kemoterapi melalui lumbal untuk otaknya.

"Melalui semua ini, ia (Chloe) begitu berani, penuh senyum dan canda," ungkap ibunya.

Baca juga: Apa Itu Kemoterapi? Berikut Penjelasannya

Chloe banyak menjalani kemoterapi

Pada 27 dan 29 November 2023, Chloe harus kembali ke ruang perawatan untuk menjalani kemoterapi melalui lumbal. Kemudian, pada 1 Desember 2023 ia memulai blok kemo keduanya.

"Dia memiliki begitu banyak kantong melalui garis tengah, dia merasa sulit untuk bergerak. Tiga hari berikutnya ia menjalani lebih banyak kemo melalui garis tengah bersama dengan beberapa cairan lain, serta lumbal lainnya," ungkap Deborah.

Ia melanjutkan, Chloe mulai mengeluhkan rasa sakit di mulut dan rahangnya saat makan.

"Chloe mengatakan bahwa ia terlalu lelah untuk terus pergi ke ruang kemoterapi, dan bisakah ia berhenti pergi," imbuhnya.

Ibunya juga mengungkapkan bahwa Chloe mulai kehilangan nafsu makan dan lelah saat masih mengonsumsi cairan.

Deborah berharap putrinya bisa menjalani lebih banyak kemoterapi dengan jeda beberapa hari sebelum memulai blok berikutnya.

"Kami berharap dia diizinkan pulang ke rumah untuk satu malam minggu ini agar bisa bersama dengan saudara laki-laki dan perempuannya yang hampir tidak pernah bertemu dengannya sejak dia dirawat di rumah sakit," ujarnya.

"Kami semua merindukannya. Selama ini dia tetap menjadi gadis kecil kami yang ceria, kuat, berani, lucu, dan gila, yang selalu menjalani hari demi hari dengan penuh keberanian," sambungnya.

Baca juga: Kisah Mia Brehme, Wanita Inggris yang Meninggal karena Kanker Usus, Sempat Dikira Ambeien

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com