Selain itu, terdapat gejala lain yang dirasakan oleh penderita pneumonia oleh bakteri mycoplasma tersebut.
“Kemudian gejala-gejala lainnya, nyeri tenggorokan. Kalau anak besar suka sampai terkadang nyeri dada, kemudian ada gejala fatigue atau lemas,” ujar Nastiti.
“Itu yang menonjol pada pneumonia mycoplasma,” tambahnya.
Baca juga: Sejumlah Negara Laporkan Peningkatan Kasus Pneumonia, Mana Saja?
Nastiti mengingatkan, masyarakat jangan panik terkait penyebaran Mycoplasma pneumoniae tersebut.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Mencuci tangan, kemudian jika sakit atau ada yang sakit menggunakan masker, etika batuk (dengan menutup mulut menggunakan lengan bagian dalam saat batuk) jangan lupa jangan ditinggalkan,” tuturnya.
Khusus untuk anak, Nastiti meminta agar kebutuhan ASI eksklusif dan nutrisi seimbang terpenuhi.
“Kemudian lengkapi imunisasi yang juga sudah diselenggarakan oleh Program Imunisasi Nasional," ucap dia.
“Banyak imunisasi yang terkait dengan pneumonia yang sudah kita adopt di program nasional, DPT, HIB, kemudian campak, kemudian PCV itu sudah disediakan oleh pemerintah,” lanjutnya.
Baca juga: Mycoplasma Pneumonia Merebak di China-Eropa, Adakah Larangan dan Karantina untuk Turis?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.