Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Terkini Letusan Gunung Marapi: Jumlah Korban dan Upaya Penanganan

Kompas.com - 06/12/2023, 09:15 WIB
Nur Rohmi Aida,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Marapi yang terletak di Sumatera Barat meletus sejak Minggu (3/12/2023).

Saat terjadi letusan, puluhan pendaki terjebak di atas gunung Marapi. Beberapa di antara mereka dilaporkan meninggal dunia.

Hingga kini, proses evakuasi para pendaki masih terus dilakukan oleh tim gabungan.

Berikut perkembangan terbaru terkait letusan gunung Marapi:

Baca juga: Berkaca dari Gunung Marapi, Bolehkah Gunung Berstatus Waspada Didaki?

1. Korban capai 15 orang

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, jumlah korban meninggal dunia akibat erupsi gunung Marapi bertambah menjadi 15 orang hingga Selasa (5/12) pukul 22.28 WIB.

"Sepuluh di antaranya sudah dapat teridentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI). Sementara 5 jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi di RSUD dr Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi," kata Muhari dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (6/12/2023) pagi.

Sementara itu, jumlah pendaki yang masih belum bisa dievakuasi hingga kini sebanyak 8 orang.

Sebagai informasi, sebanyak 75 pendaki berada di atas gunung Marapi saat letusan terjadi pada Minggu.

Baca juga: Adakah Kaitan Erupsi Gunung Marapi, Anak Krakatau, dan Ili Lewotolok?

2. Anggota polisi jadi korban

Di antara para korban letusan gunung Marapi adalah dua angggota Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar).

“Dari 75 pendaki ini, dua di antaranya anggota kami yang berdinas di Direktorat Sabhara,” kata Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono dikutip dari Kompas.com, Rabu (6/12/2023).

Menurutnya, kedua anggota polisi itu bernama Bripda Rexy Wendesta dan Bripda Muhammad Iqbal. Saat kejadian, keduanya sedang tidak berdinas.

Akibat letusan ini, Bripda Rexy berhasil selamat, sementara Bripda Iqbal diduga menjadi bagian dari korban tewas.

"Kami turut prihatin. Kami menduga (Iqbal) masuk dari yang meninggal dunia. Nanti perkembangan DVI," jelas dia.

Baca juga: Letusan Gunung Marapi Disebut Bisa Picu Aktivitas Gunung Fuji di Jepang, Ini Kata PVMBG

3. Dapur umum didirikan

Polda Sumbar dirikan dapur umum di daerah  erupsi Gunung Marapi, Selasa (5/12/223)Foto: Polda Sumbar Polda Sumbar dirikan dapur umum di daerah erupsi Gunung Marapi, Selasa (5/12/223)

Polda Sumbar juga telah mendirikan dapur umum untuk para korban dan relawan.

"Polda Sumbar mengambil inisiatif mendirikan dapur umum yang bisa digunakan siapa saja di daerah erupsi Gunung Marapi," kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan dikutip dari Kompas.com, Selasa (5/12/2023).

Menurut Dwi, dapur ini menyediakan makanan untuk mereka yang membutuhkan bantuan, terutama warga terdampak.

"Dapur umum ini diharapkan dapat memberikan bantuan yang signifikan kepada warga yang terisolasi atau kehilangan akses ke sumber daya pokok akibat erupsi Gunung Marapi," ujarnya.

Baca juga: Kata Media Asing soal Letusan Gunung Marapi: Waspada Tsunami di Jepang dan Bahaya Pendakian

4. Meletus 46 kali dalam 2 hari

Hingga kini, Gunung Marapi mengalami erupsi sebanyak 46 kali dan menghasilkan 66 kali hembusan.

"Selama dua hari total 46 erupsi dan 66 kali embusan yang terjadi dengan erupsi eksplosif pertama kali pada tanggal 3 Desember 2023 pukul 14.54 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 3.000 meter di atas puncak atau 5.891 meter di atas permukaan laut," kata Kepala Petugas Pos Gunung Api (PGA) Marapi Ahmad Rifandi dikutip dari Kompas.com, Selasa (5/12/2023).

Dari jumlah itu, sebanyak 36 letusan dan 16 embusan terjadi pada Minggu (3/12/2023), sedangkan sisanya terjadi pada Senin (4/12/2023).

Baca juga: Ada 75 Pendaki Saat Gunung Marapi Meletus, Apakah Tidak Ada Larangan Pendakian?

5. Banjir lahar dingin di sejumlah daerah

Sementara itu, banjir lahar dingin gunung Marapi dilaporkan terjadi di sejumlah daerah di Tanah Datar, Sumatera Barat pada Selasa (5/12/2023) malam.

Salah satu wilayah yang mengalami banjir lahar dingin adalah pemandian air panas di kawasan Masjid Ishlah, Nagari Pariangan, Kecamatan Pariangan.

Di Nagari Batubasa, Kecamatan Pariangan, banjir bandang juga menghantam masjid dan rumah warga di Jorong Sialahan.

Banjir lahar dingin ini juga melanda kawasan Koto Baranjak, Nagari Baringin, Kecamatan Limo Kaum dan melumpuhkan akses jembatan yang dilalui mobil bertonase besar.

Sumber: Kompas.com/ (Perdana Putra | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, David Oliver Purba)

Baca juga: Berkaca dari Gunung Marapi, Bolehkah Gunung Berstatus Waspada Didaki?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com