Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Thanksgiving Day dan Tradisi yang Dilakukan dalam Perayaannya

Kompas.com - 23/11/2023, 07:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Thanksgiving Day, yang diadakan setiap hari Kamis keempat bulan November, menjadi hari bagi orang Amerika untuk berkumpul, mengadakan pesta, dan makan bersama keluarga.

Makanan tradisional dari jamuan Thanksgiving Day biasanya mencakup kalkun, roti, kentang, cranberry, dan pai labu.

Hari libur ini juga sering kali merupakan hari tersibuk sepanjang tahun, karena banyak perjalanan dan kendaraan, dimana anggota keluarga akan berkumpul satu sama lain.

Pada dasarnya, Thanksgiving adalah perayaan untuk merayakan hasil panen dan berkah lainnya yang didasarkan pada jamuan panen para peziarah kolonial tahun 1621.

Baca juga: Mengenal Etnis Rohingya dan Sejarah Pengungsiannya dari Myanmar


Apa itu Thanksgiving Day?

Dikutip dari laman BBC UK, Thanksgiving Day adalah hari libur yang dirayakan masyarakat Amerika Serikat (AS) setiap tahun, yakni pada hari Kamis keempat bulan November.

Bagi banyak keluarga, ini adalah kesempatan untuk berkumpul, mengikuti parade Thanksgiving, atau memanfaatkan momen untuk merenungkan hal-hal positif dalam hidup.

Thanksgiving juga menandai dimulainya musim liburan Natal. Kebanyakan orang mengadakan “makan besar” bersama, dengan menu utamanya adalah kalkun.

Menu ini telah menjadi tradisi yang paling umum, karena diperkirakan para peziarah kolonial dulunya mengonsumsi kalkun saat pesta Thanksgiving pertama.

Baca juga: Mengenal Bangsa Celtic yang Disebut sebagai Leluhur Bangsa Eropa

Selain itu, ada banyak pertandingan sepak bola Amerika (rugbi) ditayangkan di TV pada hari Thanksgiving.

Salah satu tradisi yang cukup populer adalah Black Friday, yang dilakukan setelah hari Thanksgiving, atau pada Jumat keempat bulan September.

Ini adalah tradisi di mana banyak orang pergi ke toko untuk berbelanja, dengan memanfaatkan penawaran dan diskon di berbagai toko.

Baca juga: Mengapa Labu Berukiran Wajah Seram Identik dengan Haloween?

Asal-usul perayaan Thanksgiving Day

Ilustrasi sejarah perayaan Thanksgiving Day.iStockphoto/Drazen Zigic Ilustrasi sejarah perayaan Thanksgiving Day.

Dilansir dari laman Britannica, masyarakat Amerika umumnya percaya bahwa Thanksgiving bermula dari pesta panen tahun 1621 yang dilakukan oleh penjajah Inggris (dikenal sebagai Peziarah) di Plymouth dan orang-orang Wampanoag.

Para peziarah kolonial mencari hewan buruan untuk pesta dan suku Wampanoag menyumbangkan daging rusa, unggas, ikan, sayuran, dan juga bir.

Selain makan bersama, dalam perayaan atau pesta tersebut, para pria melakukan lomba menembak, berlari, dan minum bir.

Peziarah kolonial di New England kemudian terbiasa merayakan “Thanksgiving”, untuk hari-hari doa bersyukur kepada Tuhan atas berkah seperti kemenangan militer atau berakhirnya kekeringan.

Baca juga: Mengenal Paman Sam, Sosok yang Menjadi Simbol Negara Amerika Serikat

Thanksgiving Day belum menjadi hari libur resmi di Amerika sampai masyarakat bagian Utara mendominasi pemerintahan federal.

Ketika ketegangan antar kelompok terjadi pada pertengahan abad ke-19, editor majalah populer Godey’s Lady’s Book, Sarah Josepha Hale, berkampanye untuk Thanksgiving Day nasional demi mendorong persatuan.

Dia mendapat dukungan dari Presiden Abraham Lincoln. Pada 3 Oktober 1863, Lincoln mencanangkan Thanksgiving nasional yang dirayakan pada hari Kamis, 26 November.

Kemudian pada 1942, Presiden Franklin D. Roosevelt mengeluarkan proklamasi yang menetapkan Kamis keempat di bulan November sebagai Hari Thanksgiving.

Baca juga: Sejarah di Balik Nama Union Jack, Julukan Bendera United Kingdom

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Gletser Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026

Gletser Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026

Tren
Link, Cara, dan Syarat Daftar IPDN 2024, Lulus Bisa Jadi PNS Kemendagri

Link, Cara, dan Syarat Daftar IPDN 2024, Lulus Bisa Jadi PNS Kemendagri

Tren
Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

Tren
Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tren
6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Tren
PKS Disebut 'Dipaksa' Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

PKS Disebut "Dipaksa" Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

Tren
Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com