KOMPAS.com - Thanksgiving Day, yang diadakan setiap hari Kamis keempat bulan November, menjadi hari bagi orang Amerika untuk berkumpul, mengadakan pesta, dan makan bersama keluarga.
Makanan tradisional dari jamuan Thanksgiving Day biasanya mencakup kalkun, roti, kentang, cranberry, dan pai labu.
Hari libur ini juga sering kali merupakan hari tersibuk sepanjang tahun, karena banyak perjalanan dan kendaraan, dimana anggota keluarga akan berkumpul satu sama lain.
Pada dasarnya, Thanksgiving adalah perayaan untuk merayakan hasil panen dan berkah lainnya yang didasarkan pada jamuan panen para peziarah kolonial tahun 1621.
Baca juga: Mengenal Etnis Rohingya dan Sejarah Pengungsiannya dari Myanmar
Dikutip dari laman BBC UK, Thanksgiving Day adalah hari libur yang dirayakan masyarakat Amerika Serikat (AS) setiap tahun, yakni pada hari Kamis keempat bulan November.
Bagi banyak keluarga, ini adalah kesempatan untuk berkumpul, mengikuti parade Thanksgiving, atau memanfaatkan momen untuk merenungkan hal-hal positif dalam hidup.
Thanksgiving juga menandai dimulainya musim liburan Natal. Kebanyakan orang mengadakan “makan besar” bersama, dengan menu utamanya adalah kalkun.
Menu ini telah menjadi tradisi yang paling umum, karena diperkirakan para peziarah kolonial dulunya mengonsumsi kalkun saat pesta Thanksgiving pertama.
Baca juga: Mengenal Bangsa Celtic yang Disebut sebagai Leluhur Bangsa Eropa
Selain itu, ada banyak pertandingan sepak bola Amerika (rugbi) ditayangkan di TV pada hari Thanksgiving.
Salah satu tradisi yang cukup populer adalah Black Friday, yang dilakukan setelah hari Thanksgiving, atau pada Jumat keempat bulan September.
Ini adalah tradisi di mana banyak orang pergi ke toko untuk berbelanja, dengan memanfaatkan penawaran dan diskon di berbagai toko.
Baca juga: Mengapa Labu Berukiran Wajah Seram Identik dengan Haloween?
Dilansir dari laman Britannica, masyarakat Amerika umumnya percaya bahwa Thanksgiving bermula dari pesta panen tahun 1621 yang dilakukan oleh penjajah Inggris (dikenal sebagai Peziarah) di Plymouth dan orang-orang Wampanoag.
Para peziarah kolonial mencari hewan buruan untuk pesta dan suku Wampanoag menyumbangkan daging rusa, unggas, ikan, sayuran, dan juga bir.
Selain makan bersama, dalam perayaan atau pesta tersebut, para pria melakukan lomba menembak, berlari, dan minum bir.
Peziarah kolonial di New England kemudian terbiasa merayakan “Thanksgiving”, untuk hari-hari doa bersyukur kepada Tuhan atas berkah seperti kemenangan militer atau berakhirnya kekeringan.
Baca juga: Mengenal Paman Sam, Sosok yang Menjadi Simbol Negara Amerika Serikat
Thanksgiving Day belum menjadi hari libur resmi di Amerika sampai masyarakat bagian Utara mendominasi pemerintahan federal.
Ketika ketegangan antar kelompok terjadi pada pertengahan abad ke-19, editor majalah populer Godey’s Lady’s Book, Sarah Josepha Hale, berkampanye untuk Thanksgiving Day nasional demi mendorong persatuan.
Dia mendapat dukungan dari Presiden Abraham Lincoln. Pada 3 Oktober 1863, Lincoln mencanangkan Thanksgiving nasional yang dirayakan pada hari Kamis, 26 November.
Kemudian pada 1942, Presiden Franklin D. Roosevelt mengeluarkan proklamasi yang menetapkan Kamis keempat di bulan November sebagai Hari Thanksgiving.
Baca juga: Sejarah di Balik Nama Union Jack, Julukan Bendera United Kingdom
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.