Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Minuman Panas Bisa Picu Kanker?

Kompas.com - 21/11/2023, 11:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menikmati secangkir minuman panas setiap hari, seperti teh dan kopi, menjadi salah satu rutinitas banyak orang.

Beberapa orang bahkan menyeduh minuman mereka dalam suhu yang sangat panas untuk mendapatkan kenikmatan di setiap sesapannya.

Namun demikian, dikutip dari Healthshots (4/2/2023), minum minuman yang sangat panas seperti air panas, teh, atau kopi, sebenarnya tidak baik lantaran dapat meningkatkan risiko kanker esofagus.

Baca juga: Cara Tepat Mengonsumsi Minuman Panas


Minuman panas dikaitkan dengan risiko kanker esofagus

Meskipun pada umumnya minuman tersebut dianggap sebagai minuman sehat jika dikonsumsi dalam jumlah terbatas, namun teh dan kopi dapat meningkatkan risiko penyakit karena kandungan kafein dan antioksidannya.

Selain itu disebutkan pula, makanan dan minuman yang terlalu panas dapat merusak kerongkongan dan meningkatkan risiko kanker tiga kali lipat.

Hal serupa juga dilaporkan oleh The Guardian pada (14/11/2023) yang menyebut adanya tinjauan sistematis dan meta-analisis yang menunjukkan bahwa meminum minuman yang sangat panas dikaitkan dengan kanker esofagus.

“Ini adalah apa yang disebut studi observasi yang melihat berapa banyak orang yang mengidap kanker dari waktu ke waktu," kata kata Julie Thompson dari Guts UK, sebuah badan amal yang bertujuan meningkatkan kesadaran seputar kesehatan pencernaan.

"Buktinya, meminum minuman yang sangat panas, atau mengonsumsi makanan yang sangat panas, misalnya sup dan bubur bisa menyebabkan kerusakan pada kerongkongan (esofagus)," tambahnya

Ia melanjutkan, risiko tersebut lebih terkait dengan karsinoma sel skuamosa, yaitu jenis kanker yang terjadi di bagian atas kerongkongan, dibandingkan jenis kanker lain yang disebut adenokarsinoma, yang terjadi di bagian bawah.

Baca juga: Kisah Elly Brown, Model yang Kehilangan Separuh Lidahnya akibat Kanker Mulut

Risikonya masih relatif kecil

Penting juga untuk diingat bahwa risiko kanker esofagus masih relatif rendah baik Anda meminum minuman panas atau tidak.

Dalam penelitian di Iran, risikonya meningkat 2,4 kali lipat di antara mereka yang rutin meminum minuman pada suhu 75 derajat Celsius, suhu terpanas yang tercatat dalam penelitian ini.

Akan tetapi, peningkatan tersebut juga membuat risikonya cukup rendah.

“5,5 dari 100.000 orang didiagnosis mengidap semua jenis kanker esofagus, jadi kanker ini masih cukup jarang,” kata Thompson.

Namun demikian, ada baiknya untuk selalu mewaspadai gejala kanker esofagus, karena kanker ini lebih bisa diobati jika diketahui pada tahap awal.

“Ini mungkin tidak menimbulkan gejala sampai mulai menghalangi aliran makanan dan cairan ke kerongkongan, atau membuat nyeri saat menelan,” kata Thompson.

Halaman:

Terkini Lainnya

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com