Wawancara tersebut diulang kembali dua tahun kemudian. Mereka menemukan bahwa peristiwa yang diliputi emosi lebih besar kemungkinannya untuk bertahan.
Baca juga: Mengapa Pohon Menggugurkan Daunnya Saat Musim Gugur?
Selain itu, anak yang memiliki ingatan jelas, teratur, dan kronologis, maka kemungkinan besar ia akan mudah mengingatnya kembali.
Ditemukan hubungan kuat antara emosi dan ingatan yang akurat. Jika suatu peristiwa sangat mengerikan atau menyakitkan, kualitas ingatannya sering kali lebih tinggi.
Dalam beberapa kasus, seseorang (khususnya anak-anak) dapat membentuk ingatan palsu, atau ingatan jelas tentang peristiwa yang tidak pernah terjadi.
Ekspektasi sosial yang tinggi dapat mengarah pada berkembangnya ingatan palsu pada anak-anak yang belajar merespons seperti yang diharapkan.
Ingatan palsu ini bisa sangat realistis dan detail, sehingga sulit dibedakan dari ingatan nyata.
Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Black Hole atau Lubang Hitam?
Studi tahun 2011 dalam jurnal Medical Hypotheses menemukan bahwa fasilitasi emosi menonjol dalam ingatan yang salah.
Emosi dapat menguasai atau menggantikan perasaan ketidakpastian, atau tanda keraguan, untuk ingatan yang salah.
Ingatan awal banyak orang bersifat dangkal, samar, atau abstrak. Jadi, cenderung mengingat peristiwa-peristiwa emosional dengan tingkat kejelasan yang lebih tinggi.
Sebuah penelitian tahun 2017 menunjukkan bahwa anak-anak berusia 4 hingga 9 tahun pada awalnya mengingat kembali ingatan mereka yang paling awal dan ditanyai lagi delapan tahun kemudian.
Baca juga: Apa yang Menyebabkan Mimpi Buruk?
Dengan beberapa petunjuk yang sangat umum, mereka mengingat sebagian besar peristiwa tersebut, namun isi spesifik yang mereka sebutkan sering kali berbeda.
Meski demikian, sangat sulit untuk menentukan keakuratan “sebenarnya” sebuah ingatan, terutama jika ingatan tersebut berasal dari masa kanak-kanak.
Kecuali jika peristiwa tersebut telah didokumentasi dalam bentuk bukti rekaman video.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.