Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/11/2023, 14:30 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Obesitas atau kelebihan berat badan kucing adalah masalah serius dan dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan.

Seekor kucing dianggap kelebihan berat badan jika beratnya 10-20 persen lebih berat dari ukuran idealnya, dan obesitas jika lemaknya lebih dari 20 persen dari idealnya.

Kondisi ini menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan bagi kucing seperti melemahnya sistem kekebalan tubuh, gangguan endokrin dan metabolisme, penyakit kardiovaskular, dan radang sendi.

Diketahui, kucing paruh baya (8-12 tahun), kucing yang dikebiri, dan kucing yang hanya dipelihara atau sering di dalam ruangan cenderung lebih berisiko mengalami obesitas.

Baca juga: Tips Merawat Kucing Tanpa Bulu, seperti Sphynx, Donskoy, atau Peterbald


Tanda kucing sudah terlalu gemuk

Dikutip dari laman PetMD, selain kenaikan berat badan, beberapa tanda atau gejala kelebihan berat badan pada kucing meliputi:

  • Kesulitan melompat atau menaiki tangga
  • Lebih banyak duduk atau berbaring, dan malas untuk bangun dan bergerak
  • Ketika Anda memegang kucing, sulit untuk merasakan tulang rusuk atau tulang pinggulnya
  • Jika dilihat dari atas, punggung kucing terlihat rata
  • Bulu kucing kotor, berantakan, tidak terawat
  • Lebih jarang buang air besar dan/atau lebih banyak buang angin.

Baca juga: 6 Fakta Menarik tentang Kucing Belang Tiga, Dianggap Bisa Menyembuhkan Kutil

Risiko kucing yang terlalu gemuk

Dilansir dari laman International Cat Care, berikut adalah beberapa kondisi yang terjadi ketika kucing peliharaan Anda terlalu gemuk:

  • Diabetes mellitus
  • Penyakit saluran kemih bagian bawah, seperti sistitis
  • Stres sendi dan kejengkelan osteoartritis
  • Penyakit kulit non-alergi
  • Lipidosis hati atau penimbunan lemak di hati
  • Penurunan stamina dan toleransi saat aktivitas fisik.

Kemungkinan komplikasi akibat obesitas juga bisa terjadi, meliputi:

  • Peningkatan risiko anestesi
  • Penurunan fungsi kekebalan tubuh
  • Distosia atau masalah melahirkan
  • Masalah pernapasan, seperti sindrom Pickwicklan.

Baca juga: Fakta Kucing Memiliki Lebih dari 200 Ekspresi Wajah

Risiko berdasarkan penelitian

Ilustrasi kucing kelebihan berat badan.iStockphoto/Velmahr Ilustrasi kucing kelebihan berat badan.

Obesitas atau kelebihan berat badan kucing dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah perubahan pada sistem pencernaannya.

Dikutip dari laman Live Science, sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui apa yang terjadi jika kucing terbiasa makan berlebihan.

Para ilmuwan mengumpulkan 11 kucing betina dewasa dan membiarkan mereka melahap makanan kucing kering standar sebanyak yang mereka inginkan.

Baca juga: Alasan Kucing Memiliki Penglihatan yang Baik dalam Gelap

Penelitian ini juga melibatkan beberapa kucing yang diberi makanan terkontrol untuk membandingkan efek dari asupan makanan mereka.

Skor kondisi tubuh rata-rata kucing yang makan berlebihan adalah 5,41 pada skala 9 poin di awal penelitian.

Dan setelah 18 minggu makan berlebihan, angka tersebut melonjak hingga 8,27, yang setara dengan 30 persen kelebihan berat badan.

Hasilnya, selain lonjakan produksi kotoran, kondisi tersebut juga mengakibatkan peningkatan waktu transit gastrointestinal (jumlah waktu antara makan dan buang air besar).

Baca juga: 6 Tips Memilih Makanan Kucing yang Sehat dan Aman

Artinya, berkurangnya waktu bagi tubuh untuk mencerna makanan yang dikonsumsi, sehingga mengakibatkan berkurangnya efisiensi pencernaan (kecernaan nutrisi).

Hal ini juga mempengaruhi mikrobiota tinja kucing, kemungkinan karena berkurangnya pencernaan (lebih banyak nutrisi yang melewatinya).

Karena penelitian yang dilakukan relatif singkat, selama 18 minggu, tidak ada kucing yang mengalami kondisi kesehatan jangka panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com