IPM berkisar antara 0,000 hingga 1,000, dengan negara-negara dengan skor antara 1.000 dan 0.800 tergolong negara maju.
Dan negara dengan IPM di bawah angka tersebut diklasifikasikan sebagai negara berkembang, kurang berkembang, atau (secara informal) terbelakang.
Dilansir dari laman Britannica, negara berkembang adalah negara yang dibandingkan dengan negara maju, mempunyai rata-rata standar hidup yang lebih rendah.
Selain memiliki perekonomian yang lebih kecil, secara umum negara-negara berkembang memiliki pemerintahan yang cenderung korup.
Baca juga: Mengenal Paman Sam, Sosok yang Menjadi Simbol Negara Amerika Serikat
Mereka juga memiliki tingkat melek huruf dan harapan hidup yang lebih rendah, serta perlindungan hak asasi manusia yang lebih lemah dibandingkan negara-negara maju.
Istilah “negara berkembang” muncul dalam iklim global pada tahun 1950an dan 60an. Teori pembangunan, sebagaimana dikodifikasi oleh sejarawan ekonomi Amerika Walt W. Rosto.
Dalam bukunya The Stages of Economic Growth: A Non-Communist Manifesto (1960) menyatakan bahwa masyarakat melewati tahap-tahap pertumbuhan ekonomi yang linier dan terukur dalam perjalanan mereka menuju modern, negara “maju”.
Sejak saat itu, istilah negara berkembang menjadi begitu luas, sehingga pada tahun 1970an istilah ini digunakan dalam dokumen resmi lembaga internasional seperti PBB dan Bank Dunia.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Teori Konspirasi? Berikut Penjelasannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.