Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Test Pack Positif tapi Haid Lancar, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 15/11/2023, 13:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - False positive atau positif palsu pada test pack kehamilan kerap merugikan wanita.

Apalagi, pengecekan kehamilan itu diperlukan untuk beberapa pengujian, salah satunya cek kesehatan sebelum menikah.

False positive akan berdampak negatif bagi calon pasangan pengantin.

"Kak, aku pernah dibilang “hamil” juga sama puskesmas, karena aku sakit mual muntah kecapean. Padahal 5 hari sbelum tes aku baru selesai haid dan siklus aku normal. Aku jg udah diceramahin macem2, tapi aku sm ibuk minta tes ulang eh hasilnya negatif. Lgsg aja minta tes ulang kak.. huhu," tulis akun @jjje*** di media sosial X.

"Aku pernah pas suntik catin sekalian test pack di puskesmas. Hasilnya positif. Dituduh hamil di luar nikah sampe perut ku diperiksa. Inget banget ada suster yang nyeletuk 'kalo masih sebulan dua bulan ya belum ketahuanlah'

Ditanyain kapan terakhir ketemu sama calon suami," tulis @hani******.

Lantas, apa yang menyebabkan hasil test pack positif padahal menstruasi lancar?

Penyebab hasil test pack positif tapi tidak hamil

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Uhamka Wawang Sukarya mengatakan, pengecekan kehamilan dengan test pack dilakukan dengan mendeteksi kadar hormon human chorionic gonadotropin (HcG).

Hormon ini diproduksi sel karena adanya perkembangan plasenta.

"Hasil positif (test pack) bisa karena kehamilan, tapi bisa juga karena tumor teratoma, tumor ovarium jenis tertentu, bisa juga karena penyakit trofoblastik gestasional," jelas dia kepada Kompas.com, Rabu (15/11/2023).

Apabila hasil test pack positif tapi tidak hamil, Wawang menyarankan agar pasien segera melakukan pemeriksaan lain, seperti USG.

Baca juga: Cara Menggunakan Test Pack: Waktu, Kondisi Urine, dan Tips Baca Hasilnya

Terpisah, dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) RSIA Anugerah Semarang Indra Adi Susianto mengatakan, hormon HcG selalu berada di dalam tubuh meskipun kadarnya rendah sebagaimana pada wanita yang tidak hamil.

Oleh sebab itu, ada kalanya hasil test pack menjadi false positive.

Berikut beberapa penyebab false positive pada hasil test pack:

1. Garis penguapan (evaporasi)

Indra mengatakan, false positive pada test pack bisa terjadi karena garis penguapan yang tertinggal.

"Jika seseorang membaca tes kehamilan setelah waktu yang disarankan berlalu, hal itu mungkin menghasilkan hasil tes yang tampak positif," kata Indra.

Padahal, dalam banyak kasus, ini bukan hasil tes kehamilan yang positif, melainkan garis penguapan yang tertinggal di urine setelah waktu yang disarankan untuk membaca tes.

Oleh sebab itu, saat melakukan tes kehamilan urine di rumah, penting bagi orang-orang untuk mengikuti petunjuk tes tersebut.

Sebagian besar tes akan meminta pengguna untuk membaca hasilnya dalam waktu 4–5 menit setelah mengikuti tes dan tidak lebih dari 10–30 menit setelahnya.

Baca juga: Viral, Foto Hasil Test Pack Urine Pria Positif, Mengapa Bisa Demikian?

False positive pada test pack bisa terjadi karena garis penguapan yang tertinggal.Vera_Petrunina False positive pada test pack bisa terjadi karena garis penguapan yang tertinggal.

2. Kondisi medis

False positive pada perempuan yang tidak hamil bisa terjadi karena adanya kondisi medis yang dialami.

"Kondisi medis juga dapat menyebabkan peningkatan kadar hCG seseorang, bahkan saat mereka tidak sedang hamil," kata Indra.

Adapun kondisi medis yang dimaksud di antaranya:

  • Kelainan yang memengaruhi kelenjar hipofisis dan kadar hormon
  • Kanker ovarium, kandung kemih, ginjal, hati, paru-paru, usus besar, payudara, dan perut
  • Phantom hCG, di mana antibodi mengganggu alat tes
  • Kista ovarium yang menghasilkan hCG
  • penyakit ginjal atau infeksi saluran kemih.

Baca juga: Benarkah Tidak Boleh Menyeduh Susu Ibu Hamil dengan Air Panas?

3. Konsumsi obat-obatan

Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan tes kehamilan positif palsu dengan meningkatkan kadar hormon seseorang dalam darah dan urinnya.

"Perawatan infertilitas dan penurunan berat badan tertentu mungkin mengandung HcG sintetis dan menyebabkan hasil tes darah positif palsu," ungkapnya.

Obat lain, seperti aspirin, karbamazepin, dan metadon juga dapat menghasilkan hasil tes positif palsu.

Hal serupa juga disampaikan oleh dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari RS Brawijaya Antasari, Dinda Derdameisya.

"False positif mungkin terjadi karena pasien ini minum obat-obatan yang membuat hormon HcG-nya meningkat. Jadi dia terdeteksi dalam urine, padahal tidak terjadi kehamilan," terangnya kepada Kompas.com, Rabu.

Kendati demikian, Dinda menyatakan bahwa false positive sangat jarang terjadi.

Baca juga: Ramai soal Susu Anak dan Ibu Hamil Disebut Bisa Menambah Berat Badan, Benarkah?

Tips membaca hasil test pack agar valid

Indra Adi Susianto membagikan beberapa tips agar hasil pengujian test pack valid.

Pertama, Anda bisa menunggu hasil garis merah pada test pack itu selama 4-5 menit.

Jangan lupa cek juga test pack yang digunakan apakah sudah kedaluwarsa (expired) atau belum.

"Pastikan packaging tidak terbuka dan jangan dijemur di bawah Matahari," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com