Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Pulau Baru yang Muncul di Jepang Terungkap, Ini Penyebabnya Menurut Peneliti

Kompas.com - 14/11/2023, 17:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah pulau baru muncul di lepas pantai dekat Iwo Jima, Jepang pada awal November 2023.

Dilansir dari AP News, Selasa (7/11/2023), pulau kecil itu muncul secara misterius di lepas pantai selatan Iwo Jima, yang oleh masyarakat Jepang disebut Loto.

Analis dari Divisi Vulkanik Badan Meteorologi Jepang Yuji Usui mengatakan, pulau tersebut memiliki diameter sekitar 100 meter dengan ketinggian 20 meter di atas permukaan laut.

Penyebab munculnya pulau baru di Jepang

Pulau baru tersebut muncul secara alami bukan karena buatan tangan manusia.

Para ahli mengungkap, kemunculan pulau kecil itu berkaitan dengan aktivitas vulkanik gunung api di bawah laut selama 16 hari terhitung sejak 21 Oktober 2023 silam.

Belum diketahui nama gunung di bawah laut tersebut.

Usui mengatakan, dalam waktu 10 hari, abu vulkanik dan batuan dangkal akibat aktivitas gunung api di bawah laut tersebut telah membentuk gundukan pulau baru.

Sementara itu, profesor di Institut Penelitian Gempa Bumi Universitas Tokyo Fukashi Maeno mengatakan, pulau baru tersebut dibentuk dari interaksi magma dan air laut.

Muntahan magma berupa gumpalan asap yang membumbung setinggi 160 meter disertai dengan letusan itu membawa batu-batu besar yang kemudian mengendap di laut membentuk sebuah pulau.

"Intensitas letusan juga menyebabkan air laut berubah warna, sementara batu apung terlihat mengambang di sekitar pulau baru tersebut," kata dia, dilansir dari Telegraph (1/11/2023).

Kemunculan pulau baru ini menjadi hal langka dalam sejarah panjang aktivitas vulkanik yang intens di Jepang.

Jepang merupakan salah satu negara paling sensitif secara seismik di dunia. Lebih dari 100 gunung api aktif ada di negara ini.

Baca juga: Detik-detik Letusan Gunung Bawah Laut Ciptakan Pulau Baru di Jepang

Diprediksi tidak bertahan lama

Usui mengatakan bahwa pulau baru hasil pembentukan abu vulkanik itu tidak akan berumur panjang.

Menurutnya, pulau ini akan menyusut dan hilang seiring dengan berkurangnya aktivitas seismik.

"Kita lihat saja perkembangannya. Tapi pulau ini mungkin tidak akan bertahan lama," ujarnya, dikutip dari Popular Mechanics.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com