Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Muhammad Syaugi, Kapten Timnas Pemenangan AMIN

Kompas.com - 14/11/2023, 14:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) resmi mengumumkan tim pemenangan untuk Pilpres 2024.

Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Anies Baswedan dan Cak Imin di Jalan Diponegoro Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (14/11/2023).

Dalam pengumuman itu, Marsekal Madya (Purn) Muhammad Syaugi Alaydrus ditunjuk menjadi kapten tim nasional (timnas) pemenangan AMIN.

"Namanya kapten, Bapak Marsekal Madya (Purn) Muhammad Syaugi Alaydrus," kata Anies.

Baca juga: Eks Kabasarnas Muhammad Syaugi Ditunjuk Jadi Kapten Timnas Anies-Muhaimin

Profil Muhammad Syaugi

Muhammad Syaugi merupakan mantan Kepala Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) yang dilantik pada 2017.

Dikutip dari Kompas.id (30/11/2018), Syaugi berasal dari keluarga seorang tentara. Ayahnya adalah seorang anggota TNI Angkatan Darat.

Karena kagum pada kedisiplinan seorang prajurit TNI, anak bungsu dari empat bersaudara ini kemudian tertarik menjadi tentara.

Meski sang ayah mendukungnya, keinginan itu ditentang oleh ibunya, karena tak mau Syaugi hidup susah. Dia kemudian diarahkan untuk menjadi insinyur, seperti ketiga kakaknya.

Baca juga: Susunan Tim Pemenangan Anies-Muhaimin: Ada Eks Kabasarnas, Thomas Lembong, dan Ki Anom Suroto

Dilema jadi insinyur atau TNI

Karena menghadapi situasi dilema, dia akhirnya mendaftar TNI dan kuliah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Syaugi lebih dulu dinyatakan lulus dalam ujian masuk Jurusan Teknik Mesin ITS.

Di tengah-tengah perkuliahan, Syaugi secara diam-diam mendaftar menjadi TNI. Tak disangka, dia dinyatakan lulus.

Keyakinan untuk meninggalkan ITS semakin besar karena ayahnya terus memberikan semangat.

Syaugi tak pernah menyesali keputusannya untuk keluar dari ITS. Sebab, beberapa tahun kemudian dia lulus seleksi mengikuti pendidikan penerbang di Arizona Air National Guard, Amerika Serikat.

Namun, ayahnya jatuh sakit menjelang keberangkatannya ke AS. Sang ayah kemudian meyakinkan lulusan Akademi Angkatan Laut 1984 ini untuk tetap berangkat.

Sehari sebelum keberangkatan, ayah Syaugi meninggal dunia. Pesan itu menemani perjalanan Syaugi selanjutnya.

Baca juga: Hari Ini, KPU Undi Nomor Urut Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud, dan Prabowo-Gibran

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com