Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Foto Penis Patah, Dokter Boyke Ungkap Penyebab dan Cara Menanganinya

Kompas.com - 05/11/2023, 08:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Boyke mengatakan, tanda awal penis yang patah bisa diketahui ketika terdengar suara "krek" saat laki-laki dan perempuan berhubungan seksual.

Bila benar-benar patah, penis akan menjadi bengkak dan kebiru-biruan yang menandakan darah sudah keluar dari rongga.

"Bengkak dan penisnya itu terasa nyeri bahkan berupa kencingnya darah karena di situ ada uretra, saluran kencing," terang Boyke.

Baca juga: Ramai soal Penis Tidak Ereksi Saat Bangun Tidur 3 Hari Berturut-turut, Wajarkah?

Penanganan penis patah

Boyke mengatakan, laki-laki yang penisnya patah sebaiknya segera mendapat perawatan di RS.

Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan cara ultrasonografi (USG), computerized tomography (CT) scan, atau magnetic resonance imaging (MRI).

Setelah ditemukan bagian penis yang robek, dokter akan melakukan pembedahan.

Pasien akan dibius terlebih dahulu sebelum operasi penjahitan pada penis dilakukan. Penis yang patah bisa dijahit sebanyak 5-6 jahitan.

Baca juga: Ramai soal Penis Ukuran 3 Cm, Dokter Jelaskan Apa Itu Mikropenis

Bolehkah langsung berhubungan seksual?

Boyke menyampaikan, laki-laki yang penisnya patah butuh beberapa hari untuk dirawat di RS sebelum diperbolehkan pulang ke rumah.

Ia harus mengonsumsi obat antibiotik secara rutin supaya tidak terjadi infeksi.

Meski begitu, laki-laki yang penisnya patah tidak bisa langsung berhubungan seksual setelah pulang ke rumah.

Ia harus menunggu beberapa waktu, setidaknya sampai sebulan, sampai dokter melihat perbaikan pada penis membuahkan hasil.

"Kalau sudah bagus, baru hubungan seksual setelah bisa 1-2 bulan. Tergantung daripada kondisi perbaikannya (penis)," imbuh Boyke.

Baca juga: Saran Dokter Boyke Agar Penis Tak Nyangkut Saat Berhubungan Seks

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com