Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Stroke di Pagi Hari, Muncul Saat Bangun Tidur

Kompas.com - 26/10/2023, 08:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Namun, kondisi ini tetap berbahaya lantaran kurangnya aliran darah ke jaringan yang terletak di bagian depan saraf optik berdampak buruk bagi penglihatan, terutama jika pengobatannya ditunda.

Baca juga: Waspada Tanda-tanda Awal Stroke, Salah Satunya Lengan Terasa Lemah

Stroke mata menjadi serius

Masih dari sumber yang sama, Penn Medicine menyatakan bahwa saraf optik yang terdapat di mata merupakan kumpulan dari satu juta serabut saraf yang membawa pesan visual.

Otak kemudian akan memproses informasi sensorik ini sehingga Anda dapat melihat.

Namun, ketika suplai darah terputus, nutrisi juga akan terhambat dan berakibat pada kerusakan jaringan saraf dan kehilangan penglihatan.

Di sisi lain, kerusakan jaringan saraf itu juga berdampak pada fungsi otak karena serabut saraf yang berjalan ke otak dan menuruni saraf optik harus masuk ke mata melalui foramen optik.

Jika foramen optik seseorang lebih kecil dari rata-rata, hal ini dapat menyebabkan saraf optik menjadi penuh sesak.

"Meskipun hubungannya tidak dipahami dengan baik, orang yang memiliki penyakit kardiovaskular yang signifikan dan mengonsumsi obat viagra lebih berisiko terkena penyakit ini," tutur Penn Medicine.

Baca juga: Bisakah Penderita Tekanan Darah Rendah Terkena Stroke?

Kelompok yang berisiko

Menurut Penn Medicine, beberapa kondisi meningkatkan risiko terjaidnya stroke mata, yaitu:

  • Berusia 45 tahun ke atas
  • Memiliki penyakit kardiovaskular
  • Tekanan darah menurun drastis saat tidur
  • Memiliki foramen optik yang lebih kecil dari rata-rata
  • Kolesterol tinggi
  • Tekanan darah tinggi
  • Glaukoma
  • Diabetes
  • Merokok
  • Kelainan darah langka tertentu.

Hal yang harus dilakukan saat terkena stroke mata

Konsultan ahli bedah mata di Rumah Sakit Mata Moorfields, Pearse Keane mengimbau kepada pasien yang mengalami stroke mata agar segera menemui dokter mata.

"Jika stroke mata didiagnosis dalam waktu empat jam setelah kejadian, gumpalan darah dapat dikeluarkan dengan memijat mata dan memberikan obat untuk menurunkan tekanan pada mata," tuturnya, dikutip dari The Sun.

Namun, dia melanjutkan, pada sebagian besar pasien yang tidak mendapat bantuan selama 24 jam atau lebih, maka gejala akan sulit diobati.

"Meskipun penglihatan Anda tidak dapat dipulihkan, selalu cari bantuan medis setelah stroke mata, karena Anda berisiko tinggi mengalami stroke di otak Anda," tandas Keane.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com