"Sistem kardiovaskular adalah sistem organ pertama yang berfungsi dan jantung embrio manusia mulai berdetak pada 21 hingga 23 hari setelah pembuahan," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (16/10/2023).
Indra melanjutkan, selama periode waktu yang singkat tersebut, embrio manusia dikatakan melewati tahap Carnegie (CS) perkembangan embrio manusia, dan panjangnya dikatakan bervariasi, antara 1,5 dan 3 milimeter (mm).
Pada saat itu jantung bayi masih terlalu kecil untuk menghasilkan cukup gelombang suara agar terdengar jelas. Sehingga pada usia tersebut, detak jantung bayi baru bisa dideteksi dengan bantuan alat medis.
"Detak jantung janin di usia tersebut bisa dideteksi menggunakan bantuan alat medis USG transvaginal dengan droppler," terang Indra.
Namun demikian, seiring bertambahnya usia kehamilan, jantung janin terus mengalami pertumbuhan dan berkembang.
Kemudian, detak jantung janin semakin kuat dari waktu ke waktu hingga akhirnya bisa terdengar.
Pada masa ini, darah akan mengalir ke dalam embrio dan terjadi peningkatan detak jantung janin hingga 110–160 denyut per menit.
Baca juga: Twit Viral Janin Berusia 9 Minggu yang Gugur karena Hamil Ektopik, Apa Itu?
Dilansir dari Siloam Hospitals, detak jantung janin dihitung menggunakan satuan bpm (beats per minute) atau detak jantung per menit.
Detak jantung janin normal pada awal usia kehamilan berkisar antara 80–85 bpm. Namun, jumlah ini akan terus bertambah 3 detik setiap hari selama satu bulan sejak pertama kali jantung terbentuk pada minggu kelima di masa kehamilan.
Berikut adalah jumlah detak jantung janin normal berdasarkan usia kehamilan: