Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Tidak Boleh Tidur Pakai Kipas Angin Saat Cuaca Panas?

Kompas.com - 11/10/2023, 09:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cuaca panas yang dialami sebagian besar wilayah Indonesia belakangan ini membuat beberapa orang memilih tidur sambil menyalakan kipas angin.

Angin yang berembus dari kipas dapat mendinginkan udara panas saat tidur.

Namun, sebuah video yang berisi larangan tidur memakai kipas angin di tengah suhu panas beredar di media sosial.

Video tersebut salah satunya dibagikan oleh akun TikTok @drsok***, Kamis (5/10/2023).

Baca juga: Amankah Tidur Menggunakan Kipas Angin?

Dalam video, tampak seorang memberikan penjelasan bahaya sering menggunakan kipas angin saat tidur di suhu udara yang panas.

"Pelajaran untuk kita yang sering menggunakan kipas angin apalagi saat cuaca sangat panas, pasien ini terkena heat stroke karena kipas angin, badan jadi panas, tidak berkeringat, dan dehidrasi," tulis pengunggah.

Hingga Rabu (11/10/2023) pagi, video tersebut telah ditonton sebanyak 3,9 juta kali, disukai 42.600 pengguna TikTok, dan dibagikan 33.700 kali.

Baca juga: Ramai Video soal Tidur Pakai Kipas Angin Picu Berbagai Penyakit, Benarkah?

Lalu, benarkah tidak boleh tidur sambil menggunakan kipas angin di tengah cuaca panas?


Baca juga: INFOGRAFIK: Amankah Tidur Menggunakan Kipas Angin?

Penjelasan dokter

Dokter penyakit dalam sekaligus Chairman Junior Doctor Network (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir mengungkapkan anggapan tersebut tidaklah benar.

"Kalau suhu panas, alaminya kita mencari suhu yang lebih sejuk ya," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (10/10/2023).

Andi mengatakan, orang yang kepanasan saat tidur boleh menggunakan kipas angin, angin sepoi-sepoi, maupun AC untuk mendapatkan suhu yang lebih dingin.

Sebaliknya, kata dia, suhu terlalu panas justru berpotensi menyebabkan tekanan darah naik dan terkena heat stroke.

Heat stroke adalah kondisi saat suhu tubuh menjadi terlalu panas dalam waktu singkat akibat terlalu lama terpapar udara panas.

Baca juga: Viral, Video Perempuan Terkena Bells Palsy Diduga Sering Gunakan Kipas Angin, Ini Kata Dokter

Tubuh justru butuh angin dingin

Ilustrasi kipas angin di kamar tidur.SHUTTERSTOCK/NEW AFRICA Ilustrasi kipas angin di kamar tidur.
Terpisah, Praktisi Kesehatan Tidur dan Konsultan Utama Snoring & Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran dr Andreas Prasadja menyatakan bahwa orang akan sulit tidur saat merasakan udara panas.

"Kita butuh suhu inti tubuh atau core body temperature yang turun, yang dingin. Jadi kita perlu lingkungan yang sejuk untuk tidur dengan baik," jelasnya kepada Kompas.com, Selasa (10/10/2023).

Halaman:

Terkini Lainnya

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com