Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anisa Idap Miom 2 Kg, Awalnya Benjolan Kecil dan Rahim Sempat Akan Diangkat

Kompas.com - 10/10/2023, 17:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Dokter menyebutkan tidak perlu mengangkat rahim

Setelah mendapat diagnosis tidak perlu diangkat rahimnya, Nica yang bekerja sebagai social media specialist itu segera menuju ke RS Hermina Kemayoran, Jakarta untuk menemui dokter Rizka meski jarak dari rumahnya cukup jauh.

“'Tidak kok, tidak akan diangkat rahimnya. Ngapain diangkat rahim? Kan nanti cuma rahimnya dibedah dan miomnya yang diambil’,” kata dia menirukan dokter Rizka. 

Hal itu kemudian membuat Nica lebih tenang dan bersyukur lantaran rahimnya tidak perlu diangkat.

“Lalu ya sudah beberapa kali konsultasi, aku memutuskan untuk dioperasi langsung dengan Dokter Rizka,” ceritanya.

Baca juga: Wanita 19 Tahun di Inggris Tak Sadar Sedang Hamil, Mendadak Kaki Bayi Keluar dari Rahim

Operasi pengangkatan miom dilakukan

Dari hasil kontrol terakhir, miom yang ada di rahim Nica sudah berukuran 9 sentimeter.

“Akhirnya Agustus (2023) kemarin aku berhasil melakukan operasi pengangkatan miom,” ungkapnya.

Setelah dikonfimasi lebih lanjut, Nica menjalani operasi pengangkatan miom pada 2 September 2023.

Meski miomnya sudah diangkat, ia tidak diperbolehkan makan sembarangan. Sebab, ditakutkan miom tersebut akan tumbuh kembali.

“Kalau kata dokter, miom bisa tumbuh karena pola makan atau keturunan. Jadi, sampai sekarang hingga seterusnya aku masih ada pantangan (sejumlah makanan),” katanya.

Berikut sejumlah makanan yang menjadi pantangan atau dilarang untuk dimakan oleh Nica:

  • Junk food
  • Frozen food
  • Makanan berlemak.

Sampai saat ini, Nica mengaku bahwa dirinya masih melakukan kontrol setiap enam bulan sekali.

Nica menyarankan kepada orang lain, sebaiknya selalu menjaga pola hidup sehat terutama bagi wanita agar tidak mengalami hal yang sama dengan dirinya.

Baca juga: Lucinta Luna Mengaku Keputihan dan Menstruasi Usai Operasi Rahim, Apa Bisa?

Mengenal miom

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi RSIA Anugerah Semarang Indra Adi Susianto mengatakan, miom atau mioma uteri merupakan benjolan yang tumbuh di uterus, merupakan salah satu organ reproduksi wanita di dalam rahim.

Mioma uteri tersebut dibagi menjadi empat jenis sesuai letak spesifik dan arah pertumbuhannya, yakni:

  • Mioma submukosa
  • Mioma subserosa
  • Mioma intraligamenter
  • Mioma intramural.

"Kalau itu (kasus yang dialami Nica) adalah mioma intramural dengan beberapa anak mioma," ungkap Indra kepada Kompas.com, Selasa (10/10/2023).

Menurutnya hingga saat ini, belum diketahui penyebab pasti dari miom atau yang dikenal juga sebagai fibroid rahim tersebut.

Namun Indra memaparkan sejumlah faktor yang memungkinan berperan munculnya miom. seperti:

  • Perubahan gen
  • Perubahan hormon estrogen dan progesteron
  • Pertumbuhan insulin
  • Pertumbuhan matriks ekstraseluler.

Gejala miom

Indra mengungkapkan, berikut sejumlah gejala miom yang paling umum terjadi sebagai berikut:

  • Pendarahan yang banyak saat menstruasi
  • Rasa sakit luar biasa saat menstruasi
  • Periode menstruasi menjadi lebih lama atau lebih sering
  • Nyeri panggul
  • Sering atau kesulitan buang air kecil
  • Area perut membesar
  • Sembelit
  • Nyeri di daerah perut atau punggung bawah
  • Nyeri saat berhubungan seksual.

"Ini tipe tumor yang selalu bertumbuh," kata dia.

Selain itu, badan yang kurus atau gemuk tidak ada hubungannya dengan pertumbuhan miom.

"Tidak masalah kurus atau gemuk. Selama seseorang punya faktor predisposisi seperti etiologi di atas, maka dia punya risiko untuk itu," ungkapnya.

Pencegahan dan penanganan miom

Indra menuturkan, tindakan pencegahan sebelum munculnya miom yakni dengan rutin melakukan pengecekan atau check up ke dokter spesialis obstetri dan ginekologi setidaknya setahun sekali.

"Terutama untuk yang mempunyai (faktor) keturunan miom," tuturnya.

Selain itu, disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat agar pola hormon menjadi terjaga.

Umumnya, penanganan atau pengobatan miom tersebut dilakukan dengan operasi pengangkatan.

"Terapi standar adalah operasi pengangkatan miom," kata dia.

"Tapi saat ini ada alternatif terapi non-operasi yaitu Focus Ultrasound Ablation (FUA) yang baru terinstal bulan lalu di Indonesia," imbuhnya.

Jika tidak segera ditangani, Indra mengungkapkan, akan muncul komplikasi berupa pendarahan lebih parah sehingga menyebabkan anemia dan transfusi darah terus menerus.

Ia membenarkan bahwa operasi pengangkatan miom tidak perlu juga mengangkat rahim.

"Tidak perlu mengangkat rahim, hanya sangat tergantung skill dan kompetensi seorang dokter yang melakukan operasi," tandasnya.

Baca juga: Kisah Seorang Perempuan Mempunyai Dua Vagina, Didiagnosis Sindrom Langka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Resmi Dilantik, Berikut Profil dan Kekayaan PM Singapura Lawrence Wong

Resmi Dilantik, Berikut Profil dan Kekayaan PM Singapura Lawrence Wong

Tren
Raja Charles III Kehilangan Indra Perasa akibat Efek Samping Pengobatan Kanker

Raja Charles III Kehilangan Indra Perasa akibat Efek Samping Pengobatan Kanker

Tren
Cara Menyosialisasikan Anak Kucing agar Mengenali Lingkungan dengan Baik

Cara Menyosialisasikan Anak Kucing agar Mengenali Lingkungan dengan Baik

Tren
Ban 'Botak' Diukir Ulang Bisa Hemat Pengeluaran, Amankah Digunakan?

Ban "Botak" Diukir Ulang Bisa Hemat Pengeluaran, Amankah Digunakan?

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: Korban Meninggal Capai 67 Orang, 20 Warga Masih Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: Korban Meninggal Capai 67 Orang, 20 Warga Masih Hilang

Tren
Kemenkes Pastikan Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Ini Caranya

Kemenkes Pastikan Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Ini Caranya

Tren
Gletser Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026

Gletser Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026

Tren
Link, Cara, dan Syarat Daftar IPDN 2024, Lulus Bisa Jadi PNS Kemendagri

Link, Cara, dan Syarat Daftar IPDN 2024, Lulus Bisa Jadi PNS Kemendagri

Tren
Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

Tren
Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tren
6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Tren
PKS Disebut 'Dipaksa' Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

PKS Disebut "Dipaksa" Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

Tren
Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com