Kapal induk ini membawa persediaan rudal dan peluru meriam untuk pesawat tempur.
Selain itu, ada juga sistem senjata jarak dekatnya, yakni rudal badan pesawat bergulir dari Raytheon dan Ramsys.
Pada Oktober 2008, Raytheon dikontrak untuk memasok versi radar dual-band (DBR) yang dikembangkan untuk kapal perusak Kelas Zumwalt untuk dipasang pada Gerald R Ford.
DBR menggabungkan array bertahap X-band dan S-band.
Baca juga: Apa yang Akan Terjadi Setelah Hamas Melancarkan Serangan ke Israel?
Kapal induk USS Gerald R Ford dapat membawa hingga 90 pesawat, termasuk F-35 Joint Strike Fighter, F/A-18E/F Super Hornet, E-2D Advanced Hawkeye, pesawat serang elektronik EA-18G Growler, helikopter MH-60R/S, serta pesawat dan kendaraan tempur tanpa awak.
Persyaratan untuk tingkat serangan mendadak yang lebih tinggi, yaitu 160 serangan mendadak per hari dengan lonjakan maksimum 220 serangan mendadak per hari pada saat krisis.
Dek penerbangan memiliki pulau yang lebih kecil dan direlokasi. Selain itu, terdapat pula tiga dari empat elevator di tepi dek.
Perluasan dek juga menambah area parkir pesawat.
Sementara itu, stasiun servis pesawat terletak di dekat 18 tempat pengisian bahan bakar dan pengisian bahan bakar.
Diketahui, kapal induk USS Gerald R Ford menyelesaikan sertifikasi dek penerbangan dan sertifikasi pusat kendali lalu lintas udara kapal induk pada Maret 2022.
Baca juga: Hujani Israel dengan Ribuan Roket, dari Mana Hamas Mendapatkan Senjata?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.