Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Anak Balita Suka Memukul? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 09/10/2023, 14:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang warganet menyampaikan keluhan di media sosial mengenai sikap keponakannya usia dua tahun yang disebutnya suka memukul. 

Unggahan tersebut disampaikan melalui akun @convomfs pada 7 Oktober 2023.

Menurut pengunggah, anak tersebut sudah kerap dinasihati dan diberikan pengertian bahwa memukul orang lain merupakan hal tidak baik. 

"Guys cara nasehatin anak umur 2 tahun biar ga mukul orang gimana ya? kakakku udah capek bgt pake berbagai macam cara termasuk dibilangin baik2, dimarahin, dan ditunjukin kalau dipukul itu sakit, iya dipukul pelan anaknya, tapi gada yang mempan. aku sebagai tantenya juga capek karena waktu lagi jagain adeknya yg umur 6 bulan, selalu aja dipukul di kepala pake tangan lah, remot lah, mainannya lah," tulis akun tersebut.

Baca juga: Tidak Punya Keturunan Kembar, Apa Bisa Hamil Anak Kembar?

Hingga Minggu (8/10/2023) unggahan ini telah disukai lebih dari 3.017 pengguna dan mendapatkan beragam komentar.

Sejumlah warganet lain, mencoba memberikan saran dan masukan kepada pengunggah.

"Aku pernah liat vt gitu. Kalo anak mukul kasih reaksi dan mimik kalo kamu ngga suka/marah, jadi anak tau hal itu gaboleh. Kalo abis dipukul malah ketawa dan dijadiin candaan, anak bakal mengganggap kalo hal itu benar dan boleh. Sambil diingetin kalo mukul perbuatan yang dilarang," kata akun @itsme_rapunzel.

"Klo yg kupelajari dri ilmu parenting, itu hal wajar utk anak usia 2t mukul, asal kita jgn terlalu bereaksi. Diem aja pas dipukul, klo bereaksi justru dianggap ngajak main si anak, solusinya sesaat kemudian kasi tau aja "dek klo dipukul itu sakit, gak boleh pukul2 lg ya..cont" kata akun @mamakwoory.

Lantas, apa penyebab anak suka memukul dan apa yang harus dilakukan saat anak 2 tahun suka memukul?

Penjelasan psikolog

Anak balita kerap mengalami benturan kepala karena banyak penyebabnya, contohnya saat belajar berjalan atau meraih mainan dari tempat tinggi. Benturan kepala pada anak balita dapat menyebabkan cedera kepala ringan hingga berat. Cedera kepala berat, termasuk gegar otak.SHUTTERSTOCK / NAR studio Anak balita kerap mengalami benturan kepala karena banyak penyebabnya, contohnya saat belajar berjalan atau meraih mainan dari tempat tinggi. Benturan kepala pada anak balita dapat menyebabkan cedera kepala ringan hingga berat. Cedera kepala berat, termasuk gegar otak.

Psikolog dari Lembaga Psikologi Anava Solo, Maya Savitri menjelaskan, perilaku anak yang suka memukul bisa dilihat dalam sejumlah kondisi. Apakah termasuk perilaku wajar atau tidak wajar. 

Menurut Maya, jika anak tersebut memukulnya sesekali atau tidak sering, dia mengatakan masih dalam batas wajar. 

Namun jika anak kurang penyaluran energinya dan pengasuhannya kerap agresif, maka menurutnya ada hal yang mungkin kurang pas dalam pengasuhan si anak.

Ia menilai, apabila orangtua dapat menangani kebiasaan anak dan memahami kondisi berdasarkan tahap perkembangannya, maka perlahan kebiasaan ini akan mereda.

"Asal disikapi dengan benar maka egosentrisme akan melandai seiring berjalannya usia dan anak paham serta berkembang logikanya," kata Maya kepada Kompas.com, Sabtu (8/10/2023). 

Namun ia mengingatkan orang tua juga harus melihat perkembangan anak.

Ketika anak ada keterlambatan perkembangan, bahkan kondisi suka memukul semakin berlebihan seiring dengan perkembangan usianya, maka sebaiknya segera konsultasi ke dokter tumbuh kembang anak atau psikolog.

Baca juga: 7 Minuman yang Baik untuk Meningkatkan Kecerdasan Anak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com