Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Israel Lawan Hamas, AS Kirimkan Bantuan Kapal dan Pesawat Militer

Kompas.com - 09/10/2023, 13:45 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin menyatakan pemerintah AS telah mengirimkan sejumlah bantuan kepada Israel pada Minggu (9/10/2023).

Bantuan yang dikirimkan oleh AS berupa kapal-kapal militer termasuk sebuah kapal induk dan pesawat tempur. Pengiriman bantuan ini sebagai tanggapan atas serangan multi-front Hamas terhadap Israel.

“Hari ini, sebagai tanggapan atas serangan Hamas terhadap Israel dan setelah diskusi rinci dengan Presiden Biden, saya telah mengarahkan beberapa langkah untuk memperkuat postur Departemen Pertahanan di kawasan guna meningkatkan upaya pencegahan regional,” kata Austin, dikutip dari CBS News, Minggu (8/10/2023).

Dilaporkan, setidaknya ada tiga warga AS yang turut menjadi korban tewas dalam serangan Hamas ke Israel.

Baca juga: Mengenal Siapa Itu Hamas dan Alasannya Menyerang Israel...


AS kirim kapal induk terbaru dan paling canggih

Austin mengatakan, dirinya telah memerintahkan kelompok gugus tempur kapal induk USS Gerald R Ford untuk dikerahkan ke Laut Tengah untuk membantu Israel dalam menghadapi perlawanan Hamas Palestina.

Dilansir dari Kompas.id, Sabtu (9/10/2023), USS Gerald R Ford adalah kapal induk terbaru dan paling canggih dari Angkatan Laut AS.

Kapal induk ini dapat membawa sekitar 5.000 personel dan puluhan pesawat tempur.

Ford akan didampingi kapal penjelajah USS Normandy dan kapal-kapal perusak, seperti USS Thomas Hudner, USS Ramage, USS Carney, dan USS Roosevelt.

Selain kapal, AS juga memberikan bantuan kekuatan skuadron jet tempur Angkatan Udara F-35, F-15, F-16, dan A-10 di kawasan.

Austin menggarisbawahi, langkah-langkah yang diambil AS ini bertujuan untuk memperkuat postur militer AS di kawasan guna meningkatkan upaya pencegahan regional.

Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bantuan tambahan untuk pasukan pertahanan Israel sedang dalam perjalanan ke Israel dan akan datang lebih banyak lagi dalam beberapa hari mendatang.

Baca juga: Perbandingan Kekuatan Israel Vs Hamas

Hamas mengecam tindakan AS

Di Gaza, juru bicara Hamas Hazem Qassem telah mengecam keras pengumuman dari AS.

Dikutip dari Reuters, Senin (9/10/2023), Qassem mengatakan, tindakan AS sebagai keterlibatan nyata dalam agresi terhadap rakyat Palestina.

Namun, ia menegaskan kelompoknya tidak akan terintimidasi oleh pengumuman AS.

Sementara itu, beberapa pengunjuk rasa yang mendukung Palestina berkumpul di Times Square di New York City dan dekat Gedung Putih, Washington, pada Minggu (9/10/2023).

Mereka menyatakan penolakan terhadap dukungan AS terhadap Israel.

Beberapa pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan “hentikan bantuan AS” dan “perlawanan bukanlah terorisme.”

Sebagai informasi, serangan yang dilancarkan Hamas pada Sabtu (8/10/2023) merupakan serangan terbesar dan paling mematikan ke Israel sejak Mesir dan Suriah melancarkan serangan mendadak dalam upaya merebut kembali wilayah yang hilang dalam perang Yom Kippur 50 tahun lalu.

Baca juga: Efek Global Buntut Serangan Hamas ke Israel, Harga Minyak Mentah Terancam Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com