Shierlen menyampaikan, dalam kasus-kasus seperti ini, ada berbagai pendekatan terapi yang dapat diberikan, tergantung pada masalah apa yang mendasari kotornya tempat tinggal individu tersebut.
"Namun, salah satu terapi yang efektif dalam membantu menangani kasus-kasus seperti ini adalah melalui cognitive behavioral therapy (CBT)," jelasnya.
Secara umum, CBT bertujuan untuk membantu seseorang menangani masalah psikologis dengan mengubah cara berpikir dan berperilaku seseorang.
Dalam terapi ini, seseorang tidak hanya akan dibantu untuk memahami akar masalah, tetapi juga membantu mereka mengubah cara pandang serta mempelajari langkah-langkah praktis untuk mulai hidup bersih dan sehat.
Di sisi lain, psikolog dan dosen Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo mengatakan, ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang menimbun barang dan membuat kamar berantakan.
Menurutnya, bisa jadi orang menumpuk barang tersebut karena memang malas.
Selain itu, aktivitas seseorang yang menimbun barang di kamar menurutnya juga bisa bentuk kecemasan. Hal ini karena, ada beberapa orang tertentu yang mereka memang memiliki hobi menimbun barang atau obsesi.
Kondisi munculnya obsesi yang datang berulang-ulang bisa mengganggu pikiran dan tidak bisa dikontrol. Dalam hal ini menurut Ratna berhubungan dengan konsep diri seseorang.
Apabila seseorang tidak bisa mengontrol dirinya dan justru terus mengikuti kecemasannya, maka itu dapat mengganggu pikiran serta perilakunya. Pada akhirnya itu menyebabkan perilaku yang berulang-ulang.
"Dia melakukan berulang-ulang dan menimbun barang itu yang disebut dengan obsesif kompulsif. Dia tidak bisa lepas dari itu dan barang apapun itu selalu ditimbun," kata Ratna.
Selain karena obsesif kompulsif, faktor lain adalah karena rasa trauma di masa lalu. Beberapa barang dinilai memiliki kenangan tersendiri yang bila dibuang pemilik akan merasa kehilangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.