5. Mayjen (Anumerta) D. I. Panjaitan
Nama lengkap: Donald Ignatius Panjaitan.
Lahir: Balige, Sumatera Utara 9 Juni 1925.
Karir militer:
- Pada masa pendudukan Jepang ia memasuki pendidikan militer Gyugun
- Ikut membentuk TKR sebagai Komandan Batalyon ketika Indonesia merdeka
- Pada Agresi militer Belanda II ia bertugas sebagai PImpinan Perbekalan perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI)
- Menjabat sebagai Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat dan mendapat tugas belajar ke Amerika Serikat.
6. Mayjen (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo
Lahir: Kebumen, Jawa Tengah 28 Agustus 1922.
Karir militer:
- Mengikuti pendidikan di Balai Pendidikan Pegawai Tinggi Jakarta pada masa pendudukan Jepang
- Menjadi pegawai negeri di Kantor Kabupaten di Purworejo
- Setelah Proklamasi Kemerdekaan masuk TKR di bagian Kepolisian
- Menjadi anggota Korps Polisi Militer
- Menjadi ajudan Kolonel Gatot Subroto
- Kepala Bagian Organisasi Resimen II Polisi Tentara di Purworejo.
- Sempat menjabat sebagai Kepala Staf Markas Besar Polisi Militer pada 1954
- Menjadi Asisten Atase Militer RI untuk Inggris pada 1956
- Mendapat tugas sebagai Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat pada 1961.
Baca juga: Seputar G30S/ PKI (3): Benarkah CIA Terlibat di Balik Peristiwa 1965?
7. Brigjen (Anumerta) Katamso
Lahir: Sragen, Jawa Tengah, 5 Februari 1923.
Karir militer:
- Mengikuti pendidikan militer Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor pada masa pendudukan Jepang.
- Diangkat menjadi Shodanco Peta di Solo
- Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, masuk TKR.
- Ditugaskan ke Sumatera Barat pada tahun 1958 untuk menumpas pemberontakan PRRl sebagai Komandan Batalyon A Komando Operasi 17 Agustus
- Menjadi Kepala Staf Resimen Tim Pertempuran (RIP) II Diponegoro di Bukittinggi.
8. Kapten (Anumerta) Pierre Tendean
Lahir: Jakarta, 21 Februari 1939
Karir militer:
- Mengikuti pendidikan Jurusan Teknik di Akademi Militer
- Pada 1962. ia sebagai menjabat Komandan Peleton Batalyon Zeni Tempur 2 Komando Daerah Militer II/Bukit Barisan di Medan
- Ditugaskan untuk menyusup ke daerah Malaysia pada peristiwa konfrontasi Malaysia.
- Pada April 1965, diangkat sebagai ajudan Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan/Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal Nasution.
Baca juga: Seputar G30S/ PKI (4): Misteri Dewan Jenderal dan Ujung Perjalanan DN Aidit di Sumur Tua
9. A.I.P. II (Anumerta) K. S. Tubun
Nama lengkap: Karel Satsuit Tubun.
Lahir: Tual, Maluku, 14 Oktober 1928.
Karir militer:
- Tamat dari Sekolah Polisi Negara di Ambon ia diangkat sebagai Agen Polisi Tingkat II
- Mendapat tugas dalam kesatuan Brigade Mobil (Brimob) di Ambon
- Ditempatkan pada kesatuan Brimob Dinas Kepolisian Negara di Jakarta
- Tahun 1955 dipindahkan ke Medan Sumatera Utara dan tahun 1958 dipindahkan ke Sulawesi.
Ketika meletus pemberontakan G30S, ia termasuk salah seorang korban keganasan pemberontakan tersebut.
K. S. Tubun waktu itu sedang bertugas sebagai pengawal di kediaman Dr. Y. Leimena yang berdampingan dengan rumah Jenderal A. H. Nasution.
10. Kolonel (Anumerta) Sugiyono
Lahir: Gunung Kidul, DIY, 12 Agustus 1926.
Karir militer:
- Pada masa pendudukan Jepang Sugiyono mendapat pendidikan militer pada Pembela Tanah Air (PETA)
- Diangkat menjadi Budanco di Wonosari
- Mengikuti beberapa penumpasan pemberontakan di Tanah Air
- Pada masa kemerdekaan, Sugiyono masuk TKR Yogyakarta sebagai Komandan Seksi
- Pada 1947 ia diangkat sebagai Komandan Brigade 10 di bawah pimpinan Letnan Kolonel Soeharto.
Pada tanggal 1 Oktober 1965 Sugiyono yang baru saja kembali dari Pekalongan ditangkap di Markas Korem 072 yang telah dikuasai gerombolan PKI.
la dibunuh di Kentungan di sebelah Utara Yogyakarta dan jenazahnya ditemukan pada 22 Oktober 1965 kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.
Baca juga: Seputar G30S/ PKI (5): Komunisme, Ideologi Gagal! Perlukah Dikhawatirkan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.