Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Pahlawan Revolusi yang Gugur dalam Peristiwa G30S/PKI

Kompas.com - 28/09/2023, 23:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

5. Mayjen (Anumerta) D. I. Panjaitan

Nama lengkap: Donald Ignatius Panjaitan.

Lahir: Balige, Sumatera Utara 9 Juni 1925.

Karir militer:

  • Pada masa pendudukan Jepang ia memasuki pendidikan militer Gyugun
  • Ikut membentuk TKR sebagai Komandan Batalyon ketika Indonesia merdeka
  • Pada Agresi militer Belanda II ia bertugas sebagai PImpinan Perbekalan perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI)
  • Menjabat sebagai Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat dan mendapat tugas belajar ke Amerika Serikat.

6. Mayjen (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo

Lahir: Kebumen, Jawa Tengah 28 Agustus 1922.

Karir militer:

  • Mengikuti pendidikan di Balai Pendidikan Pegawai Tinggi Jakarta pada masa pendudukan Jepang
  • Menjadi pegawai negeri di Kantor Kabupaten di Purworejo
  • Setelah Proklamasi Kemerdekaan masuk TKR di bagian Kepolisian
  • Menjadi anggota Korps Polisi Militer
  • Menjadi ajudan Kolonel Gatot Subroto
  • Kepala Bagian Organisasi Resimen II Polisi Tentara di Purworejo.
  • Sempat menjabat sebagai Kepala Staf Markas Besar Polisi Militer pada 1954
  • Menjadi Asisten Atase Militer RI untuk Inggris pada 1956
  • Mendapat tugas sebagai Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat pada 1961.

Baca juga: Seputar G30S/ PKI (3): Benarkah CIA Terlibat di Balik Peristiwa 1965?

7. Brigjen (Anumerta) Katamso

Lahir: Sragen, Jawa Tengah, 5 Februari 1923.

Karir militer:

  • Mengikuti pendidikan militer Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor pada masa pendudukan Jepang.
  • Diangkat menjadi Shodanco Peta di Solo
  • Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, masuk TKR.
  • Ditugaskan ke Sumatera Barat pada tahun 1958 untuk menumpas pemberontakan PRRl sebagai Komandan Batalyon A Komando Operasi 17 Agustus
  • Menjadi Kepala Staf Resimen Tim Pertempuran (RIP) II Diponegoro di Bukittinggi.

8. Kapten (Anumerta) Pierre Tendean

Lahir: Jakarta, 21 Februari 1939

Karir militer:

  • Mengikuti pendidikan Jurusan Teknik di Akademi Militer
  • Pada 1962. ia sebagai menjabat Komandan Peleton Batalyon Zeni Tempur 2 Komando Daerah Militer II/Bukit Barisan di Medan
  • Ditugaskan untuk menyusup ke daerah Malaysia pada peristiwa konfrontasi Malaysia.
  • Pada April 1965, diangkat sebagai ajudan Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan/Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal Nasution.

Baca juga: Seputar G30S/ PKI (4): Misteri Dewan Jenderal dan Ujung Perjalanan DN Aidit di Sumur Tua

9. A.I.P. II (Anumerta) K. S. Tubun

Nama lengkap: Karel Satsuit Tubun.

Lahir: Tual, Maluku, 14 Oktober 1928.

Karir militer:

  • Tamat dari Sekolah Polisi Negara di Ambon ia diangkat sebagai Agen Polisi Tingkat II
  • Mendapat tugas dalam kesatuan Brigade Mobil (Brimob) di Ambon
  • Ditempatkan pada kesatuan Brimob Dinas Kepolisian Negara di Jakarta
  • Tahun 1955 dipindahkan ke Medan Sumatera Utara dan tahun 1958 dipindahkan ke Sulawesi.

Ketika meletus pemberontakan G30S, ia termasuk salah seorang korban keganasan pemberontakan tersebut.

K. S. Tubun waktu itu sedang bertugas sebagai pengawal di kediaman Dr. Y. Leimena yang berdampingan dengan rumah Jenderal A. H. Nasution.

10. Kolonel (Anumerta) Sugiyono

Lahir: Gunung Kidul, DIY, 12 Agustus 1926.

Karir militer:

  • Pada masa pendudukan Jepang Sugiyono mendapat pendidikan militer pada Pembela Tanah Air (PETA)
  • Diangkat menjadi Budanco di Wonosari
  • Mengikuti beberapa penumpasan pemberontakan di Tanah Air
  • Pada masa kemerdekaan, Sugiyono masuk TKR Yogyakarta sebagai Komandan Seksi
  • Pada 1947 ia diangkat sebagai Komandan Brigade 10 di bawah pimpinan Letnan Kolonel Soeharto.

Pada tanggal 1 Oktober 1965 Sugiyono yang baru saja kembali dari Pekalongan ditangkap di Markas Korem 072 yang telah dikuasai gerombolan PKI.

la dibunuh di Kentungan di sebelah Utara Yogyakarta dan jenazahnya ditemukan pada 22 Oktober 1965 kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.

Baca juga: Seputar G30S/ PKI (5): Komunisme, Ideologi Gagal! Perlukah Dikhawatirkan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com