Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hewan-hewan yang Terbang ke Luar Angkasa, Ada Lalat Buah dan Felicette si Kucing Perancis

Kompas.com - 15/09/2023, 14:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah hewan kerap dikirim ke antariksa untuk mengetes bahaya serta menilai kemungkinan apakah manusia dapat bertahan hidup selama perjalanan menuju luar angkasa.

Anjing dan monyet adalah hewan yang biasa digunakan para ilmuwan awal 1960-an. Rusia cenderung menyukai anjing, sedangkan Amerika Serikat umumnya memilih monyet.

Dilansir dari The Guardian, Sabtu (9/9/2023), Perancis justru memilih kucing untuk diterbangkan jauh menembus lapisan atas Bumi.

Felicette, seekor kucing liar berwarna hitam dan putih asal Paris, Perancis, terbang dengan roket untuk menyelesaikan misi luar angkasa pada Oktober 1963.

Baca juga: Kisah Kucing-kucing Angkatan Laut, Jadi Peramal Cuaca hingga Penjaga Pasokan Pangan


Petualangan Felicette, astronot kucing pertama

Felicette, kucing pertama yang berhasil menjelajahi luar angkasaWikimedia/Felicette Felicette, kucing pertama yang berhasil menjelajahi luar angkasa

Semula, 14 ekor kucing liar dikumpulkan staf Centre d'Enseignement et de Recherches de Medecine Aeronautique (CERMA), badan antariksa Perancis untuk diseleksi sebagai astronot.

Sengaja tak diberi nama untuk menghindari bias, kucing terpilih yang melakukan perjalanan ke luar angkasa akhirnya dikenal sebagai C341.

Barulah setelah berita peluncuran roket Veronique bersama seekor kucing diumumkan pada 18 Oktober 1963, C341 yang berhasil kembali ke Bumi diberi nama dengan Felix, sesuai karakter kartun kucing.

Kendati demikian, lantaran kucing perintis ini berjenis kelamin betina, namanya pun disesuaikan menjadi Felicette.

Dikutip dari Smithsonian Magazine (20/1/2020), selama di luar angkasa, Felicette menjalankan misi suborbital selama 15 menit.

Suborbital sendiri merupakan sebuah penerbangan luar angkasa yang dilakukan dalam waktu singkat tanpa menyelesaikan satu putaran orbit Bumi.

Para ilmuwan di Bumi terus mengawasi gerak-gerik serta memantau pernapasan dan detak jantungnya melalui serangkaian alat yang ditanam di seluruh tubuhnya.

Tak lama setelah turun kembali ke permukaan Bumi, ilmuwan memutuskan untuk melakukan eutanasia agar dapat memeriksa kondisi otak Felicette.

Kini, sosok Felicette dikenang melalui patung perunggu di The International Space University, Perancis.

Patung tersebut menampakkan seekor kucing betina duduk di atas bola dunia sembari menatap ke atas.

Baca juga: Kisah Bladerunner, Paus yang Terkena Baling-baling Kapal, Puluhan Tahun Hidup dengan Bekas Luka Khas

Lalat buah, hewan pertama yang menjelajahi luar angkasa

Jauh sebelum Felicette, beberapa hewan menjadi obyek penelitian untuk memastikan kemungkinan manusia dapat terbang ke antariksa.

Akhir 1940-an, para ilmuwan Amerika memutuskan untuk menggunakan lalat buah sebagai hewan pertama yang terbang melampaui atmosfer.

Hewan bernama ilmiah Drosophila melanogaster ini dimasukkan ke dalam roket V2, dan ditembakkan ke ketinggian 109 kilometer pada 20 Februari 1947.

Roket berisi lalat itu kembali diturunkan di negara bagian New Mexico, dan para ilmuwan pun mulai mempelajarinya guna menilai dampak radiasi kosmik.

Astronot monyet dan simpanse dari Amerika

Bukan hanya lalat buah, Amerika Serikat turut meluncurkan serangkaian misi suborbital dengan monyet sebagai penumpangnya.

Sayangnya, banyak hewan tak selamat karena beberapa faktor, baik mati lemas maupun roket yang mengalami kegagalan parasut.

Salah satu yang berhasil, seekor simpanse bernama Ham yang dikirim badan antariksa NASA pada 31 Januari 1961.

Hasil misi ini sangat memengaruhi perkembangan dunia astronomi, dengan peluncuran orang Amerika pertama ke luar angkasa, Alan Shepard, pada 5 Mei 1961.

Baca juga: Kisah Paus Paling Kesepian, Hidup dengan Nyanyian yang Tak Pernah Dijawab Kawanan

Laika, anjing astronot dari Soviet

Laika, anjing Rusia yang terbang ke antariksa.Wikimedia Laika, anjing Rusia yang terbang ke antariksa.

Dari banyaknya petualangan hewan menjelajahi ruang angkasa, seekor anjing bernama Laika dari Uni Soviet sempat menyita perhatian dan simpati dari masyarakat.

Anjing yang diambil dari jalanan Moskwa ini terbang dengan Sputnik 2 pada 3 November 1957.

Merupakan satelit kedua yang pernah ditempatkan di orbit Bumi, Uni Soviet memutuskan untuk memaksimalkan potensi Sputnik 2 dengan menambahkan penumpang hidup.

Namun sayang, Laika ditakdirkan tewas di luar angkasa karena kepanasan.

Dilansir dari Animals in Space, di masa itu sebagian besar media fokus pada perlombaan antariksa antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Di tengah perang dingin, seruan untuk menyelamatkan hewan-hewan astronot terus digaungkan hingga misi berganti menjadi membawa hewan kembali dengan selamat.

Kendati demikian, misi tersebut bukanlah langkah yang mudah untuk dilakukan. Beberapa peluncuran wahana dengan hewan dinyatakan gagal.

Bahkan, pada Juli 1960, anjing bernama Lisichka dan Bars mati saat peluncur Soviet yang mereka tunggangi meledak tak lama setelah lepas landas.

Di akhir tahun yang sama, Soviet berhasil menerbangkan dan menarik kembali roket yang membawa anjing Belka dan Strelka dengan aman.

Adapun berdasarkan catatan Animals in Space, Uni Soviet meluncurkan roket berisi anjing sebanyak 71 kali dengan 17 kematian antara 1951-1966.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com