Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukuran Ikan di Laut Menciut karena Pemanasan Global, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 14/09/2023, 17:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ikan adalah kelompok vertebrata dengan ukuran beragam, mulai dari yang kecil seperti ikan teri hingga raksasa seperti ikan hiu dan ikan paus.

Namun, sebuah studi menunjukkan, beberapa ukuran ikan di lautan semakin mengecil seiring dengan hangatnya habitat mereka.

Misalnya, seperti dilansir The Conversation, Selasa (20/6/2023), spesies ikan komersial di Laut Utara telah menyusut sekitar 16 persen dalam waktu 40 tahun hingga 2008.

Sementara itu, dalam kurun waktu yang sama, suhu air laut meningkat sebesar 1-2 derajat Celsius.

Tren penyusutan ini diperkirakan akan memperburuk dampak pemanasan global terhadap ekosistem secara signifikan.

Baca juga: Bolehkah Makan Ikan Hias seperti Dory dalam Finding Nemo?


Hubungan pemanasan global dan ukuran ikan

Dikutip dari ABC News, Selasa (20/6/2023), air yang lebih hangat memicu penyusutan ukuran tubuh ikan.

Teori paling populer saat ini menyatakan, kondisi tersebut dapat terjadi lantaran ketidaksesuaian antara jumlah oksigen yang dibutuhkan dengan jumlah yang dapat diperoleh.

Ikan memerlukan oksigen untuk mempertahankan metabolisme tubuhnya. Namun, jumlah oksigen yang dapat diperoleh melalui insang tidak mencapai angka tersebut.

Jika ikan mencapai ukuran tubuh tertentu, insangnya hanya dapat menyuplai oksigen yang cukup untuk menjaga tubuhnya tetap berenang, sehingga tidak ada oksigen tersisa untuk pertumbuhan.

Tumbuhan dan invertebrata juga menyusut

Dilansir dari The Guardian, Kamis (7/9/2023), meski paling umum terjadi pada ikan, penyusutan juga dialami beberapa tumbuhan dan spesies invertebrata atau hewan tanpa tulang belakang.

Temuan tersebut disimpulkan dalam jurnal Science, setelah peneliti dari 17 universitas di dunia mengumpulkan data dari 4.292 mamalia, invertebrata, tumbuhan, ikan, amfibi, dan reptil.

"Dalam beberapa spesies, individu menjadi semakin kecil. Dan spesies yang lebih besar akan digantikan oleh spesies yang lebih kecil ketika mereka menghilang," ujar peneliti utama dari York University, Ines Martins.

"Tren ini paling jelas terlihat pada ikan, di mana kami melihat bukti adanya penyusutan ukuran tubuh," lanjutnya.

Sementara itu, untuk organisme lain, data yang tersedia lebih sedikit, sehingga peneliti tidak benar-benar melihat perubahan apa pun dari rata-rata ukuran tubuh.

Baca juga: Ikan Kakatua Diimbau Tak Dimakan karena Berisiko, Apa Akibatnya?

 

Dampak penyusutan ukuran tubuh ikan

Ilustrasi ikan.iStockphoto/SingerGM Ilustrasi ikan.

Menurut penelitian, saat organisme berukuran besar menghilang, organisme lain dengan ukuran lebih kecil dan jumlah lebih banyak akan mencoba mengambil alih tempat tersebut.

Organisme lebih kecil juga akan menggunakan sumber daya yang tersedia, yang ditinggalkan makhluk hidup berukuran besar.

Kondisi tersebut akan membantu menjaga biomassa, keseluruhan makhluk hidup di perairan, untuk tetap konstan, serta mendukung gagasan bahwa ekosistem akan mengimbangi perubahan.

Penulis senior Maria Dornelas dari St Andrews University menjelaskan, menciutnya ukuran organisme memiliki dampak penting pada lingkungan.

Sebab, ukuran hewan sangat menentukan kontribusi mereka terhadap fungsi ekosistem, serta manfaatnya bagi manusia.

"Ikan yang lebih besar biasanya dapat memberi makan lebih banyak orang dibandingkan ikan yang lebih kecil," ungkap Dornelas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com