"Sebenarnya yang menentukan besarnya angka RON adalah besarnya perbandingan kompresi. Ini pada akhirnya menghasilkan tekanan kompresi yang semakin tinggi. Di mana, semakin tinggi tekanan kompresi akan membutuhkan RON semakin tinggi, bukan besarnya cc silinder," jelasnya.
Diketahui, Pertamax Turbo memiliki RON 98, Pertamax memiliki RON 92, dan Pertalite memiliki RON 90.
Baca juga: Pertalite Akan Diganti Pertamax Green 92 mulai 2024, BBM Apa Itu?
Senada, Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jayan Sentanuhady juga mengatakan, kendaraan, seperti sepeda motor merek BeAT diperbolehkan untuk diisi dengan Pertamax Turbo.
Sebaliknya, ia justru mengimbau agar kendaraan tidak diisi dengan BBM yang memiliki oktan atau RON yang lebih rendah.
"Kalau diisi bensin yang angka oktannya lebih rendah, itu yang enggak boleh. Ini karena bisa terjadi knocking pada mesin," ujarnya terpisah.
Knocking adalah masalah yang terjadi pada mesin dan ditandai dengan timbulnya suara ketukan.
"Tetapi, kalau diisi angka oktan terlalu tinggi dari rekomendasi juga enggak bagus karena mesin akan menjadi kasar biasanya," lanjutnya.
"Lebih baik diisi dengan angka oktan sesuai rekomendasi pabrikan dan lebih tinggi, tetapi tidak terlalu tinggi juga," tandasnya.
Dikutip dari laman MyPertamina, ada beberapa jenis sepeda motor yang disarankan untuk menggunakan Pertamax Turbo.
Berikut beberapa karakteristik yang harus Anda perhatikan:
Baca juga: Video Viral Ibu-ibu Serobot Antrean Isi BBM di SPBU, Berakhir Tak Langsung Dilayani Petugas
Sementara itu, Team Owner Manual Tech Racing, Ibnu Sambodo mengatakan, bahan bakar oktan tinggi seperti Pertamax Turbo memang memiliki kualitas performa terbaik.
Dengan catatan, bahan bakar ini digunakan untuk motor dengan kapasitas mesin yang sesuai.
“Kalau motor dengan kapasitas 250 cc atau 500 cc ke atas, pasti akan terasa efek menggunakan oktan tinggi karena mesinnya memang cocok. Kalau kapasitasnya cuma 150 cc ke bawah, ya enggak kerasa bedanya,” kata Ibnu, dikutip dari Kompas.com (15/3/2023).
Bukannya memberikan peningkatan performa, namun bahan bakar oktan tinggi justru bisa memberikan kendala pada motor dengan cc rendah.
“Motor cc besar memiliki daya kompresi mesin yang kuat, makanya cocok menggunakan oktan tinggi. Motor dengan cc rendah bisa kelelahan dan kurang mampu mengkompresi oktan tinggi,” terang Ibnu.