Di tahun 1950 hingga 1960-an, Pete Seeger mendukung perjuangan hak-hak sipil dan penghapusan diskriminasi rasial melalui lagu-lagu ciptaannya. Selain itu, ia juga menentang keterlibatan Amerika Serikat pada perang di Vietnam.
Selain isu sosial dan politik, ia juga kerap membawa isu tentang lingkungan seperti pada lagunya yang berjudul “If I Had a Hammer” dan “Where Have All the Flowers Gone?”.
Menurut Jacobin Magazine, Lennon mulai kritis terhadap situasi global pada tahun 1966. Saat itu, bersama tiga anggota The Beatles, mereka gelisah atas berbagai konflik dan kekerasan, khususnya terkait perang Vietnam.
Baca juga: 4 Kisah Balas Dendam yang Menggemparkan Dunia
Pada 15 November 1969, masyarakat Amerika Serikat berkumpul di Washington D.C untuk protes atas keterlibatan militer AS dalam perang Vietnam.
Selain membentangkan spanduk orasi, massa yang berjumlah sekitar 500 ribu orang itu menyanyikan lagu “Give Peace a Chance” karya John Lennon selama 10 menit.
Selanjutnya pada tahun 1971, Lennon merilis dua lagu berjudul “Power to the People” dan “Imagine” yang berisi tentang gagasan anti perang dan perdamaian.
Kiprah Bob Marley akan terus terkenang karena lagu dan semangatnya memperjuangkan kebebasan dan kemanusiaan. Selama kariernya, ia kerap membantu mengampanyekan kemerdekaan negara-negara Afrika melalui Pan-Afrikanisme.
Bob Marley juga telah menjadi simbol perdamaian, ketahanan, dan aktivisme sosial. Gagasannya terus menginspirasi musisi muda, aktivis, dan individu untuk menggunakan suara dan bakat mereka untuk menciptakan perubahan positif di masyarakat.
Lantas, bagaimana cara pandji Pragiwaksono menyampaikan gagasannya melalui karya seni?
Temukan jawabannya dalam perbincangan Wisnu Nugroho dengan Pandji Pragiwaksono dalam siniar Beginu episode “Pandji Pragiwaksono, Keresahan Bernegara dan Penyampaian Melalui Karya Seni" dengan tautan akses s.id/BeginuPandji2 di Spotify.
Di sana, ada banyak kisah dari para tokoh inspiratif yang mampu memberikan perspektif baru untuk hidupmu.
Tunggu apalagi? Yuk, ikuti siniar Beginu dan akses playlist-nya di YouTube Medio by KG Media agar kalian tak tertinggal tiap episode terbarunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.