Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gigitan Kutu Bisa Picu Alergi Daging Merah, Apa Gejalanya?

Kompas.com - 07/09/2023, 06:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alergi daging merah yang dipicu gigitan kutu sempat merebak di Amerika Serikat (AS).

Menurut laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada 27 Juli 2023, sekitar 450.000 orang telah terserang alergi ini.

Namun demikian, jumlah tersebut merupakan angka perkiraan yang terlalu rendah untuk alergi langka yang disebut sindrom alpha-gal atau alpha-gal syndrome (AGS) ini.

Kepala Asosiasi Alergi dan Imunologi University of North Carolina AS, Scott Commins menjelaskan, AGS mengacu pada alergi yang dapat berkembang setelah terkena gigitan kutu bintang tunggal atau lone star tick.

"Dan menyebabkan reaksi alergi terhadap daging sapi, babi, domba, rusa, dan daging mamalia lainnya, serta produk turunan seperti susu dan gelatin," ujarnya, dikutip dari Everyday Health, Rabu (31/7/2023).

Baca juga: Makanan-makanan Sumber Alergi dan Cara Aman Mengonsumsinya


Alergi daging merah karena molekul alpha-gal

Alpha-gal adalah molekul gula yang ditemukan di sebagian besar hewan dari kelompok mamalia, seperti sapi, domba, rusa, dan babi.

Bukan hanya produk daging mamalia, molekul alpha-gal juga ditemukan pada produk susu dan olahannya, termasuk gelatin dan keju.

Molekul ini tidak ditemukan pada ikan, reptil, maupun burung seperti ayam dan kalkun. Sayangnya, alpha-gal dapat juga ditemukan di dalam air liur kutu.

Manusia tidak menghasilkan molekul ini, sehingga akan terasa asing bagi tubuh.

"Sistem kekebalan tubuh kita bisa tertipu untuk membuat respons alergi terhadap gula ini,” terang Commins.

Setelah seseorang peka terhadap alpha-gal, mereka berpotensi mengembangkan alergi setiap kali mengonsumsi daging merah.

Sementara itu, dilansir dari Today, Rabu (23/8/2023), seseorang dapat mengembangkan alergi terhadap molekul alpha-gal jika telah tergigit lone star tick yang hidup di Amerika.

Meski demikian, jenis kutu selain kutu bernama ilmiah Amblyomma americanum itu tetap tidak dapat dikesampingkan sebagai pemicu masalah kesehatan noninfeksi ini.

Catatan CDC, saat ini kasus sindrom alpha-gal paling banyak dilaporkan di Amerika, tepatnya di Amerika Selatan, Timur, dan Tengah.

Selain berpotensi meluas, alergi ini pun mengancam nyawa para penderita. Terlebih, masih sangat jarang yang menyadari dirinya telah terserang.

Lebih buruknya, hingga saat ini masih sedikit dokter yang memahami sindrom alpha-gal, serta lebih sedikit yang mengetahui cara mendiagnosisnya.

Bahkan, penulis utama makalah baru CDC yang terbit Juli lalu, Ann Carpenter turut menyebut, sindrom alpha-gal adalah masalah kesehatan masyarakat dengan dampak parah yang dapat berlangsung seumur hidup.

Dapat menyerang orang-orang di semua kelompok umur, akan tetapi kasus lebih banyak terjadi pada orang dewasa.

Baca juga: Kenali Sederet Bahaya Ketumbar, Picu Reaksi Alergi dan Gula Darah Rendah

Gejala alergi daging merah

Amblyomma americanum, kutu yang dapat memicu alergi daging.Wikimedia/James Gathany Amblyomma americanum, kutu yang dapat memicu alergi daging.

Gejala atau tanda sindrom alpha-gal biasanya muncul dua hingga enam jam setelah mengonsumsi daging atau produk susu.

Reaksi alergi juga dapat terlihat setelah terpapar produk lain yang mengandung molekul alpha-gal, misalnya obat berlapis gelatin.

Gejala yang dimaksud umumnya meliputi:

  • Gatal-gatal dan ruam
  • Mual atau muntah
  • Sakit maag atau gangguan pencernaan
  • Diare
  • Batuk atau kesulitan bernapas
  • Penurunan tekanan darah
  • Pembengkakan pada bibir, tenggorokan, lidah, atau kelopak mata
  • Pusing
  • Pingsan.

Saat terkena alergi daging merah, reaksi satu orang dengan orang lainnya sangat mungkin berbeda.

Gejala dikelompokkan menjadi ringan, parah, hingga mengancam jiwa seperti kondisi anafilaksis, sehingga membutuhkan perawatan medis segera.

Oleh karenanya, jika mengalami gejala setelah mengonsumsi produk daging merah, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk didiagnosis.

Umumnya, pakar akan melakukan diagnosis melalui riwayat pasien, pemeriksaan fisik, dan tes darah untuk mencari antibodi spesifik atau protein yang dibuat khusus sistem kekebalan tubuh terhadap molekul alpha-gal.

Penyedia layanan kesehatan juga kemungkinan dapat merekomendasikan pasien untuk melalukan tes alergi pada kulit.

Hingga saat ini, belum ada pengobatan untuk mengatasi sindrom alpha-gal selain mengubah pola makan dengan menghindari asupan daging merah.

"Kabar baiknya adalah alergi ini bisa hilang dalam beberapa tahun jika tidak ada gigitan tambahan," kata Commins.

Baca juga: Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu?

Pencegahan alergi daging merah

Salah satu cara untuk menghentikan alergi daging merah adalah mencegah agar tubuh tidak menjadi sasaran gigitan kutu.

Risiko terbesar tergigit kutu yang sangat agresif ini terjadi pada awal musim semi hingga akhir musim gugur.

Dengan diameter hanya sekitar 0,635 sentimeter, seseorang mungkin tidak akan merasakan, bahkan tidak menyadari telah digigit lone star tick.

Cara pencegahan tersebut meliputi langkah menghindari gigitan kutu di luar ruangan, seperti:

  • Hindari area berumput, semak belukar, dan hutan yang kerap menjadi tempat kutu bersemayam.
  • Berjalanlah di tengah jalan setapak dan tidak terlalu pinggir.
  • Gunakan obat nyamuk yang terdaftar.

Kemudian, setelah sampai rumah atau berada di dalam ruangan, pastikan untuk mengikut hal-hal berikut:

  • Periksa pakaian apakah ada kutu yang ikut terbawa.
  • Pastikan memeriksa seluruh tubuh, termasuk di bawah lengan, di dalam dan sekitar telinga, di dalam pusar, belakang lutut, rambut, dan sekitar pinggang.
  • Periksa berbagai peralatan dan hewan peliharaan.
  • Mandi dan kenakan baju bersih.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com